@thesis{thesis, author={Yusran Hasyim Athallah}, title ={Analisis Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Job Safety Analysis Pada Proses Pembuatan Produk Lemari}, year={2024}, url={http://eprints.uad.ac.id/78560/}, abstract={CV XY merupakan perusahan yang bergerak di bidang furniture, yang terletak di Yogyakarta. CV XY memproduksi lemari, meja, ranjang tidur, dan kasur. Dalam operasionalnya selama bulan Mei hingga Juli 2024 telah terjadi 7 kecelakaan kerja pada produksi lemari, diketahui kerugian finansial sedang dan perngurangan produktifitas seperti pekerja yang absen selama 2 hari akibat cidera sakit pinggang, oleh karena itu penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, tingkat risiko, dan upaya pengendalian risiko untuk mengurangi potensi bahaya yang terjadi pada produksi lemari. Penelitian ini menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, upaya pengendalian, dan metode HIRARC untuk mengetahui tingkat risiko. Fokus penelitian ini pada produksi lemari, dengan melibatkan 25 karyawan pada produksi lemari. Hasil penelitian ini menggunakan metode JSA menunjukan pada produksi lemari di stasiun oven potensi bahaya adalah mata terkena percikan bara api, terpeleset dan tertimpa material, stasiun pengukuran potensi bahaya adalah tertimpa material, tangan tergores penggaris besi, stasiun pemotongan potensi bahaya adalah operator tertimpa material, sakit pinggang, punggul, pegal ? pegal, tangan terluka, mata terkena serpihan kayu, dan terhirup debu, stasiun penghalusan terdapat potensi bahaya adalah kebisingan, sakit pinggang, punggul, pegal ? pegal, terhirup debu, terkena bahan kimia, dan terhirup debu, stasiun pengecatan terdapat potensi bahaya adalah terkena bahan kimia, sakit pinggang, punggung, dan pegal ? pegal, stasiun perakitan potensi bahaya adalah sakit pinggang, punggul, pegal ? pegal, tangan terluka, dan mata terkena serpihan kayu, stasiun finishing potensi bahaya adalah tertimpa material, sakit pinggang, punggul, pegal ? pegal, dan tangan terluka. Pada metode hirac menunjukan hasil analisis 1 kategori low, 26 kategori medium, dan 2 kategori high. Pengendalian risiko yang dilakukan yaitu rekayasa penggunaan alat bantu angkat, menerapkan ventilasi yang efektif, dan mengganti alat atau mesin yang berbahaya, substitusi yaitu mengganti mesin yang tidak memiliki fitur keamanan, administractive control yaitu menerapkan SOP pelatihan, dan alat pelindung diri.} }