@thesis{thesis, author={Mayasari Shinta}, title ={Studi Etnomedisin Penggunaan Tanaman Terong Belanda (Cyphomandra Betacea) di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo}, year={2023}, url={http://eprints.uad.ac.id/79407/}, abstract={Studi etnomedisin merupakan salah satu bidang penelitian etnobotani yang mengungkap kearifan lokal dari berbagai suku dalam menjaga kesehatan dengan parameter etnomedisin. Terong belanda merupakan tanaman obat endemik yang hanya tumbuh di dataran tinggi salah satunya Dieng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dan cara pengolahan dari tanaman terong belanda sebagai pengobatan tradisional. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif dan teknik pengambilan sampel yaitu snowball sampling dengan cara memilih informan kunci berdasarkan dengan rekomendasi dari informan sebelumnya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Data yang dianalisis dengan parameter Use Values (UV) untuk mengetahui nilai guna suatu tanaman, Plant Part Value (PPV) untuk mengetahui bagian tanaman yang biasa digunakan dan Frequency of Citation (FC) untuk mengetahui manfaat yang sering disebutkan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terong belanda (Cyphomandra betacea) dapat mengobati 8 penyakit yaitu diabetes, gatal, batuk, susah buang air kecil, panas dalam, sariawan (UV=0,65), hipertensi (UV=0,40), dan kolesterol (UV=0,20). Bagian tanaman yang biasa digunakan yaitu buah dengan nilai PPV (57%), biji (37%) dan daun (6%). Manfaat yang sering disebutkan yaitu sariawan dengan nilai FC (100%), hipertensi (95%) dan kolesterol (55%). Cara pengolahan yaitu dikonsumsi langsung (75%), dibuat jus (80%), direbus (10%), dan dibakar (5%). Kesimpulan penelitian menunjukkan manfaat sebagai obat sariawan (UV=0,65;FC=100%), bagian tanaman yang digunakan yaitu buah (PPV=57%) dan cara pengolahan terbanyak dibuat jus.} }