@thesis{thesis, author={Kusuma Danendra Dzulfikar}, title ={PRARANCANGAN PABRIK FURFURIL ALKOHOL DARI FURFURAL DAN HIDROGEN DENGAN KAPASITAS 65.000 TON/TAHUN}, year={2025}, url={http://eprints.uad.ac.id/81025/}, abstract={Pabrik Furfuril alkohol dengan kapasitas 65.000 ton/tahun direncanakan akan berdiri pada tahun 2030 di kawasan industri Cilegon Provinsi Banten. Bahan baku yang digunakan adalah Furfural yang didapatkan dari PT. Sree Internasional Indonesia dan Hidrogen dari PT. Air Liquide Indonesia. Furfuril alkohol digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung di industri pengecoran logam, tekstil, dan industri pemipaan. Saat ini di Indonesia belum terdapat pabrik Furfuril alkohol sehingga masih mengimpor dari negara lain. Diharapkan dengan pendirian pabrik ini dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Proses pembuatan furfuril alkohol dilakukan menggunakan Reaktor Fixed Bed Multitube yang mereaksikan furfural dan hidrogen dengan bantuan katalis copper sodium silicate. Furfural yang berupa cairan dengan suhu 30 oC, diuapkan menggunakan vaporizer dengan suhu 170 oC agar reaksi yang terjadi pada reaktor berlangsung dengan fase yang sama. Hidrogen diumpankan ke reaktor yang sebelumnya sudah diturunkan tekanannya dari 10 atm menjadi 1 atm menggunakan expansion valve (EV-01). Furfural dan hirdogen masuk ke dalam reaktor untuk direaksikan melewati tube yang berisi katalis dan dikondisikan pada suhu masuk 170 oC dan suhu keluar 170 oC dengan tekanan 1 atm. Kemudian dialirkan menuju separator (SP-01) untuk memisahkan 2 fase, yaitu fase gas dan fase cair. Fraksi ringan yang berupa gas akan di Recycle kembali menuju reaktor, sedangkan fraksi cair diumpankan menuju menara destilasi yang beroperasi pada suhu 160 oC dan tekanan 1 atm. Sebagian bottom akan disimpan dalam tangki penyimpanan produk Furfuril alkohol (T-03) pada suhu 30 oC dan tekanan 1 atm pada kondisi cair, sedangkan lainnya berupa air buang disalurkan ke unit pengolahan limbah. Dilihat dari tinjauan sifat-sifat bahan baku, produk, dan kondisi operasi maka pabrik Furfuril Alkohol ini tergolong sebagai pabrik beresiko tinggi. Hasil analisis ekonomi yang diperoleh yaitu keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 110.010.077.304,93 per tahun dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 77.007.054.113,45. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 44,88% dan setelah pajak 31,42%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,89 tahun dan setelah pajak 2,54 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 48%, Shut Down Point (SDP) sebesar 27,4%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 17.50%. Dari data analisis kelayakan tersebut disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.} }