@thesis{thesis, author={JEBARUS Stanislaus}, title ={Makna Sosial “Pesta Sekolah” pada Masyarakat Poka-Manggarai}, year={2023}, url={http://repository.iftkledalero.ac.id/1488/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan tentang masyarakat Poka dan tradisi ?Pesta Sekolah? (2) mendeskripsikan dan menjelaskan pula tentang makna-makna sosial yang terdapat dalam tradisi ?Pesta Sekolah?. Objek yang diteliti ialah makna sosial dalam tradisi ?Pesta Sekolah?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Sumber data utama penelitian ini ialah masyarakat Poka, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, artikel-artikel, manuskrip dan kamus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa eksistensi tradisi ?Pesta Sekolah? pada masyarakat Poka tidak saja karena kontribusinya yang besar di bidang pendidikan, tetapi juga karena memiliki berbagai makna sosial yang berdayaguna untuk memperkuat rasa persaudaraan dan menciptakan keharmonisan hidup komunal masyarakat Poka. Makna-makna sosial tersebut mencakup; 1) Solidaritas. Solidaritas merupakan semangat dasar yang mendorong setiap warga masyarakat untuk ikut terlibat dalam memberikan sumbangan dalam acara ?Pesta Sekolah?. Semangat solidaritas yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Poka ini mengingatkan mereka akan pengalaman penderitaan yang sama dan tujuan atau cita-cita hidup yang sama. 2) Persatuan. ?Pesta Sekolah? merupakan wujud dari gerakan persatuan masyarakat Poka untuk bersama-sama mengatasi masalah biaya pendidikan bagi hampir semua keluarga. Semangat persatuan itu sangat tampak dalam pertemuan lonto léok yang diselenggarakan keluarga untuk membahas anggaran biaya serta waktu pelaksanaan acara, serta kehadiran atau partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam memberikan sumbangan dana dalam acara ?Pesta Sekolah?. 3) Gotong Royong. ?Pesta Sekolah? lebih merupakan suatu bentuk kegiatan gotong royong yang bersifat sukarela tanpa ada paksaan atau hukuman bagi mereka yang tidak ikut berpartisipasi. Sebagai aktivitas tolong-menolong, pelaksanaan ?Pesta Sekolah? ini tidak didasarkan pada aturan tertulis yang mengikat semua warga kampung dengan kewajiban untuk terlibat dan pemberian hukuman bagi yang melanggar. 4) Dukungan. Untuk mengatasi masalah pendidikan seorang anak dalam sebuah keluarga, setiap anggota masyarakat memberikan dukungan moril berupa doa atau nasihat, serta dukungan materil berupa uang melalui ?Pesta Sekolah?. 5) Kepercayaan. Sikap saling percaya antar anggota masyarakat menjadi penangkal terjadinya disintegrasi pada gerakan ?Pesta Sekolah? ketika ada anggota masyarakat yang tidak ikut terlibat atau berkontribusi. 6) Keakraban. Selain untuk menggalang dana pendidikan, ?Pesta Sekolah? juga menjadi sarana untuk memupuk keakraban di antara warga masyarakat Poka.} }