@thesis{thesis, author={LANGGA Elias Alfa}, title ={Konsep Pendidikan Kemanusiaan Paulo Freire Dan Relevansinya Dalam Era Digital Di Indonesia}, year={2023}, url={http://repository.iftkledalero.ac.id/1526/}, abstract={Skripsi ini bertujuan untuk, (1) mengenal Paulo Freire dan mengetahui konsep pendidikan kemanusiaannya, (2) mengetahui proses perkembangan dan dampak pendidikan dalam era digital dan (3) menjelaskan dan menganalisis relevansi konsep pendidikan kemanusiaan Paulo Freire dalam era digital di Indonesia. Metode yang digunakan dalam tulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Data yang dipakai dalam penelitian skripsi ini bertujuan untuk melihat pentingnya pendidikan kemanusiaan Paulo Freire dalam pendidikan era digital di Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis ialah membaca dan menganalisis berbagai literatur yang relevan dengan tema tulisan ini. Hal ini bertujuan untuk mendukung dan memperkuat ide-ide tulisan skripsi ini. Sumber-sumber itu adalah buku-buku sumber primer berasal dari Paulo Freire dan buku-buku sumber sekunder lainnya, kamus, jurnal dan sumber dari internet yang berkaitan dengan tema skripsi ini. Langkah-langkah yang ditempuh penulis ialah sebagai berikut. Pertama, mengumpulkan dan membaca literatur yang berkaitan perkembangan dan dampak pendidikan dalam era digital di Indonesia. Kedua, membaca dan menganalisis konsep pendidikan kemanusiaan Paulo Freire. Ketiga, mengkorelasikan dan menjelaskan relevansi konsep pendidikan kemanusiaan Paulo Freire dalam era digital di Indonesia. Dengan metode ini, hasil temuan yang dicapai adalah berikut. Pertama, pengintegrasian alat-alat teknologi informasi dan komunikasi ke dalam dunia pendidikan membawa perubahan dalam pola pikir dan sikap belajar baik pendidik maupun peserta didik. Kedua, konsep pendidikan kemanusiaan Paulo Freire merupakan konsep pendidikan yang berupaya untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan ini berorientasi pada pembentukan pribadi yang humanis; kebebasan dan berkesadaran kritis. Melihat berbagai dampak negatif dari pendidikan dalam era digital tersebut, maka ketiga, sangat dibutuhkan suatu praktek atau model pendidikan yang berorientasi pada pembentukan pribadi yang humanis yakni kebebasan dan berkesadaran kritis. Dengan demikian, konsep pendidikan kemanusiaan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kesadaran kritis peserta didik di era digital demi membangun peserta didik yang sadar, kritis dan mampu menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di era digital.} }