@thesis{thesis, author={Karolina Yuliyah and Nuriyah Nuriyah}, title ={PRARANCANGAN PABRIK METIL ETIL KETON MELALUI DEHIDROGENASI 2-BUTANOL DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/16969/}, abstract={Maraknya industri cat untuk keperluan dekoratif dan otomotif di Indonesia tidak sebanding dengan persediaan bahan pendukung industri-industri tersebut. Salah satu bahan pendukung dalam industri cat ialah pelarut berupa Metil Etil Keton (MEK). Sebanyak 61% dari permintaan MEK global didominasi oleh industri cat kayu dan otomotif, 13% di industri adhesives, 10% sebagai magnetic tape, pelarut ekstraksi untuk dewaxing lube oil dan industri tinta cetak, serta sisanya digunakan sebagai bahan antioksidan maupun intermediate pada industri wewangian. Tingginya kebutuhan MEK dalam negeri membuat industri ini memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan di Indonesia sehingga perlu adanya perencanaan terkait berdirinya pabrik tersebut. Prarancangan pabrik Metil Etil Keton (MEK) ini direncanakan berdiri pada tahun 2024 dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dan beroperasi kontinyu selama 330 hari/tahun. MEK diperoleh melalui reaksi dehidrogenasi katalitik Sec-Butyl Alcohol (SBA) di dalam fixed bed multitube reactor. Reaksi tersebut berlangsung dengan bantuan katalis ZnO dan menghasilkan produk berupa MEK, SBA, air, dan gas hidrogen sebagai produk samping. Pemisahan gas hidrogen dari produk lainnya dilakukan menggunakan flash drum. Kemudian, untuk mendapatkan MEK dengan kemurnian 99,95% maka produk bawah flash drum dialirkan ke dalam kolom distilasi agar SBA yang tidak bereaksi dapat terpisah dengan MEK. Proses ini akan menghasilkan MEK 99,95% sebanyak 40.000 ton/tahun dan SBA 98,5% sebanyak 23.905 ton/tahun. Berdasarkan analisis ekonomi yang telah dilakukan, diperoleh nilai total capital investment pabrik MEK ini sebesar Rp 875.889.971.135,29 dengan IRR 8,18%, ROI before tax 24,13%, BEP 40%, dan POT before tax selama 4,15 tahun. Keseluruhan parameter tersebut menunjukkan bahwa pabrik MEK ini secara ekonomi layak untuk dikaji lebih lanjut. Kata Kunci: Metil Etil Keton, Sekunder Butil Alkohol (SBA), Dehidrogenasi Katalitik} }