@thesis{thesis, author={Amrullah Rafli Zulfikar and Prajati Levana Eiza}, title ={Pra Rancangan Pabrik Asetat Anhidrat Dari Dekomposisi Asam Asetat Dengan Proses Ketena Kapasitas 81.000 Ton/Tahun}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/16993/}, abstract={Asetat anhidrat adalah salah satu bahan kimia dengan produk intermediate yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan. Namun, sektor industri kimia ini belum tersedia di Indonesia. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan asetat anhidrat di dalam negeri, Indonesia masih bergantung pada impor. Asetat anhidrat memiliki berbagai macam kegunaan, yaitu dapat digunakan sebagai bahan penunjang dalam berbagai macam industri seperti farmasi, selulosa, filter rokok, plastik, pewarna, pestisida, dan industri polishing logam. Berdasarkan peluang tersebut maka, perlu dilakukan kajian pasar untuk mengetahui prospek pendirian pabrik baru dalam bentuk pra perancangan pabrik. Pabrik ini akan direncanakan didirikan pada awal tahun 2025 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2027 di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam, Kepulauan Riau dengan kapasitas produksi 81.000 ton/tahun. Proses pembentukan asetat anhidrat yang dipilih pada pabrik ini adalah proses ketena. Metode ketena yang digunakan adalah dekomposisi asam asetat. Kemudian, gas ketena direaksikan dengan asam asetat cair pada reaktor gelembung dengan suhu 80°C dan tekanan 1 atm. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk asetat anhidrat ini adalah asam asetat. Dimana, bahan baku asam asetat diperoleh di BP PETRONAS Acetyls, Malaysia sebanyak 88.407,02 ton/tahun. Kebutuhan lainnya adalah air sebanyak 431.029,96 m3/tahun yang dibeli dari kawasan industri. Listrik sebanyak 277,58 kWh dari PLN dan kawasan industri. Bahan bakar LNG sebanyak 411.285,67 MMBtu/tahun. Udara tekan sebanyak 146,11 m3/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh hasil kebutuhan modal tetap sebesar Rp 768.929.329.206.74; modal kerja sebesar Rp 135.693.411.036,48; dan biaya total produksi sebesar Rp 2.086.185.843.873,30. Hasil analisa kelayakan ekonomi menunjukkan nilai ROI sebesar 30,15%, POT 3,9 tahun, IRR 24,10%, BEP 40,42%, dan SDP 25,74%. Berdasarkan analisa ekonomi tersebut dan dengan ditunjang perekonomian Indonesia yang stabiil, maka pabrik Asetat Anhidrat dengan kapasitas 81.000 ton/tahun layak didirikan.} }