@thesis{thesis, author={Hersa Rizky Thian}, title ={Strategi Mitigasi Bencana Kebakaran Berdasarkan Faktor Penyebab dan Tingkat Kerentanan di Kota Samarinda}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/17277/}, abstract={Kota Samarinda merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki tingkat bencana kebakaran tertinggi. Hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda yang mencapai 1.195 jiwa/km2. Kota Samarinda memiliki tingkat kerapatan antar bangunan yang sangat padat dan rapat sehingga wilayah ini menjadi salah satu wilayah paling rentan terhadap bencana kebakaran di Kota Samarinda. Oleh karena itu, sesuai dengan Peraturan Walikota Samarinda Nomor 40 Tahun 2019 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Dini Penanggulangan Kebakaran, maka dibuatlah program yang dimaksudkan untuk mengatur peran serta masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang aman terhadap bahaya kebakaran melalui Kampung Pencegahan Dini Bencana Kebakaran Berbasis Masyarakat. Hingga pada tahun 2019 program Kampung Pencegahan Dini Bencana Kebakaran Berbasis Masyarakat belum terealisasi secara optimal. Hal ini dapat diketahui dari indeks frekuensi terjadinya bencana kebakaran di Kota Samarinda yang terus mengalami peningkatan serta tidak adanya realisasi koordinasi antara pemerintah dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi mitigasi bencana kebakaran berdasarkan faktor penyebab kebakaran dan tingkat kerentanan bencana di Kota Samarinda. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain analisis Skala Likert, Analisis GIS, dan analisis deskriptif - komparatif. Hasil analisis skala likert menunjukkan tingkat pengaruh faktor ? faktor penyebab terjadinya bencana kebakaran terhadap frekuensi terjadinya kebakaran di Kota Samarinda, dimana faktor penyebabnya antara lain, kepadatan penduduk, partisipasi masyarakat, jaringan listrik, penampung air, kepadatan bangunan, dan kerapatan bangunan dengan nilai skala mencapai angka 83%. Dari hasil analisis GIS didapatkan tiga kecamatan yang memiliki tingkat kerentanan tinggi yaitu Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda Seberang dan Samarinda Ulu. Adapun strategi implementatif mitigasi bencana kebakaran di Kota Samarinda berdasarkan faktor penyebab dan kerentanan bencana kebakaran yang didapatkan melalui analisis deskriptif komparatif yaitu strategi mitigasi melalui aspek fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Adapun pada aspek fisik meliputi revitalisasi bangunan pada kawasan padat penduduk, meningkatkan kualitas fisik bangunan perumahan permukiman untuk meminimalisir terjadinya bencana dan Pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk dan bangunan permukiman untuk menekan angka kepadatan. Kemudian untuk aspek sosial meliputi peningkatan kapasitas fasilitas mitigasi bencana kebakaran, dan Peningkatan kapasitas fasilitas mitigasi bencana kebakaran. Pada aspek ekonomi meliputi pembentukan kelompok masyarakat sadar bencana kebakaran, Peningkatan ketangguhan masyarakat terhadap bencana kebakaran, dengan diadakannya pelatihan kesiapsiagaan dalam mengelola kebakaran dan Mengatasi kebakaran mulai dari sebelum kebakaran dengan mencari informasi mengenai ketinggian air, yang kemudian dilanjutkan dengan mengamankan barang-barang yang terkena dampak, serta mempersiakan perlengkapan untuk mengantisipasi kebakaran. Dan pada aspek lingkungan meliputi Pengadaan posko tanggap darurat ketika terjadi bencana kebakaran dengan peningkatan kinerja pelayanan bagi semua masyarakat dan Pengadaan sosialisasi terhadap masyarakat untuk menciptakan program partsispasi masyarakat Kata kunci: Kebakaran, Kerentanan, Mitigasi} }