@thesis{thesis, author={Anwar Ferdian Pasha}, title ={Kekuatan Konstruksi Double Bottom Kapal Accomodation Work Barge Akibat Alih Fungsi}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/17329/}, abstract={Accomodation Work Barge merupakan jenis kapal tongkang yang tidak memiliki sistem propulsi sendiri. Kapal ini digunakan sebagai tempat akomodasi bagi karyawan perusahaan migas dan industri kemaritiman. Untuk mendukung sistem tambat, owner kapal melakukan modifikasi fresh water tank menjadi ruang mooring dan anchor winch. Akibat alih fungsi, double bottom mengalami perubahan pembebanan. Tujuan Penelitian ini yaitu membandingkan double bottom sebelum dan sesudah dimodifikasi saat berada pada kondisi beban air tenang, sagging dan hogging. Adapun skenario pembebanan meliputi muatan fresh water pada model sebelum dimodifikasi, serta beban mooring dan anchor winch pada model sesudah dimodifikasi. Hasil analisa dengan software berbasis metode elemen hingga adalah berupa tegangan kerja maksimum. Tegangan kerja maksimum pada model sebelum dimodifikasi adalah sebesar 162.19 MPa pada kondisi hogging dan sesudah dimodifikasi adalah sebesar 184.66 MPa, juga pada kondisi hogging. Selain itu, dihitung pula nilai Safety Factor pada double bottom frame 20 - 25 dibawah ruang mooring dan anchor winch. Pada double bottom sebelum dimodifikasi, berdasarkan kriteria bahan BKI didapatkan nilai Safety Factor pada pembebanan air tenang sebesar 4,47, sagging 3,41 dan hogging 2,18. Lalu pada double bottom sesudah dimodifikasi, didapatkan nilai Safety Factor pada pembebanan air tenang sebesar 3,61, sagging 2,40, dan hogging 1,92. Sedangkan berdasarkan tegangan ijin BKI didapatkan nilai Safety Factor pada pembebanan air tenang yaitu sebesar 2,39, sagging 1,82 dan hogging 1,17 dan Pada double bottom sesudah dimodifikasi didapatkan nilai Safety Factor pada pembebanan air tenang yaitu 1,93, sagging 1,28, dan hogging 1,02. Kata kunci : Accomodation Work Barge, Double Bottom, mooring dan anchor winch, tegangan maksimum, safety factor.} }