@thesis{thesis, author={Trycahyani Al-kautsar}, title ={Analisis Penerapan Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur Menggunakan Model UTAUT dan TTF}, year={2021}, url={http://repository.itk.ac.id/17578/}, abstract={Sistem Informasi Keluarga (SIGA) adalah sistem yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang berhubungan dan dikelola sesuai standar kebijakan atau keputusan yang berguna untuk mendukung pembangunan keluarga. Implementasi SIGA di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur memiliki permasalahan bahwa penerimaan pegawai terhadap SIGA masih kurang, karena masih sedikit yang memanfaatkan SIGA. Kasus ini dianggap dalam penerapan SIGA di DPPKB Kutim masih belum optimal. Berdasarkan permasalahan ini dilakukan penelitian menggunakan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technlogy (UTAUT) dan Task Technology Fit (TTF) yang terdiri dari 11 hipotesis dan 21 indikator, bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-fakor yang memengaruhi penerimaan pengguna dan untuk menyusun rekomendasi yang dapat meningkatkan penerimaan pegawai dalam menggunakan SIGA. Penelitian dilakukan mulai dari identifikasi masalah, menyusun kerangka konseptual, menyusun kuesioner, pengumpulan data, analisis data, uji hipotesis, menyusun rekomendasi, lalu kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan ada empat hipotesis yang diterima. Diperoleh bahwa keberhasilan penerimaan implementasi SIGA dipengaruhi oleh dukungan sistem yang mampu membantu pegawai menyelesaikan tugas, kemampuan menyediakan data terbaru saat ini (realtime) secara detail dan dapat menjaga kerahasiaan data, kemampuan mengelola data lebih terstruktur dan memberikan kemudahan menyelesaikan tugas hingga dua kali lebih cepat, serta kemampuan mengelola data menjadi lebih rapi dan kinerja menjadi lebih meningkat daripada dengan cara manual. Diharapkan kedepannya DPPKB Kutim lebih memerhatikan implementasi SIGA agar dapat lebih banyak pegawai yang memanfaatkan sistem tersebut.} }