A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 1

Filename: controllers/Document.php

Line Number: 69

Backtrace:

File: /home/rama/public_html/application/controllers/Document.php
Line: 69
Function: _error_handler

File: /home/rama/public_html/index.php
Line: 296
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 1

Filename: controllers/Document.php

Line Number: 69

Backtrace:

File: /home/rama/public_html/application/controllers/Document.php
Line: 69
Function: _error_handler

File: /home/rama/public_html/index.php
Line: 296
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 1

Filename: controllers/Document.php

Line Number: 69

Backtrace:

File: /home/rama/public_html/application/controllers/Document.php
Line: 69
Function: _error_handler

File: /home/rama/public_html/index.php
Line: 296
Function: require_once

@thesis{thesis, author={ and Mayang Nur Ulfah Pratiwi and Mega Ingka Lestari }, title ={Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II dan III di TPMB Lili Lidiana Sulvi Tahun 2024}, year={2024}, url={}, abstract={Pendahuluan: Angka kematian ibu, bersama angka kematian bayi, merupakan indikator penting kesehatan suatu negara. WHO melaporkan angka kematian ibu yang tinggi pada tahun 2024, salah satu penyebab tidak langsungnya adalah terlambatnya pengenalan tanda bahaya kehamilan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan total sampling dari 149 ibu hamil. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa usia (p = 0,004), pendidikan (p = 0,004), dukungan keluarga (p = 0,001), dan sumber informasi (p = 0,040) berhubungan signifikan dengan pengetahuan ibu hamil, sementara pekerjaan (p = 0,242) dan pendapatan (p = 0,085) tidak signifikan. Kesimpulan: Usia, pendidikan, dan dukungan keluarga mempengaruhi pengetahuan ibu hamil. Disarankan untuk meningkatkan program edukasi berbasis komunitas, dukungan keluarga, penggunaan media sosial, serta akses dan pelatihan untuk tenaga medis.} }