@thesis{thesis, author={Isriyantiningsih fajri}, title ={ANALISIS PENGENDAIAN PIUTANG PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUKAE KABUPATEN LUWU UTARA}, year={2021}, url={http://repository.umpalopo.ac.id/1237/}, abstract={ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUKAE KABUPATEN LUWU UTARA Fajri Isriyantiningsih ??, Hapid ?? ?? Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo ?? Dosen universitas Muhammadiyah Palopo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian piutang pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bukae Kabupaten Luwu Utara serta untuk mengetahui seberapa efektifitas dalam penagihan piutang untuk mengubahnya menjadi kas. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis perputaran piutang, analisis rata-rata umur piutang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PDAM Tirta Bukae Kabupaten Luwu Utara belum efektif dalam mengelola piutangnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil perhitungan rata-rata umur piutang dari tahun 2016 hingga tahun 2019 yang belum sesuai dengan standar pengumpulan piutang yang telah ditetapkan oleh PDAM yaitu diatas 20 hari, serta tingkat perputana piutang yang masih tinggi sekali. Kata Kunci : pengendalian piutang, perputaran piutang PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun bukan, harus dapat bersaing secara ketat dalam mempertahankan eksistensi perusahaannya dengan berbagai cara, diantaranya dalam merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengorganisasikan sumber daya manusia atau pun sumber daya alam yang ada. Dengan teraturnya elemen-elemen yang terintegritas secara utuh tersebut melalui tahapan dan proses akan menghasilkan tujuan dan hasil yang baik. Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, dalam menjalankan bisnis perusahaan pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntung (profit oriented), menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan kesinambungan operasi perusahaan sehingga perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang tangguh. Piutang merupakan salah satu aset perusahaan yang cukup besar khususnya perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Peningkatan piutang pasti akan diiringi oleh meningkatnya pula piutang tak tertagih. Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang serius dalah hal ini. Untuk mengambil keputusan dalam melakukan penjualan secara kredit maka pihak manajemen harus memperhitungkan terlebih dahulu mengenai resiko yang ditimbulkan oleh jumlah dana yang diinvestasikan pada piutang, syarat penjualan dan pembayaran yang diinginkan, kemungkinan-kemungkinan yang timbul akibat kerugian piutang yang tidak tertagih dan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam dikeluarkan untuk menagih piutang. Sehingga diperlukan adanya pengelolaan piutang secara baik dan efisien. Dalam hal ini juga, perputaran piutang akan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja perusahaan. Pengendalian intern yang baik terhadap pengelolaan piutang diperlukan untuk memastikan bahwa piutang yang dimiliki perusahaan sepenuhnya dapat tertagih. Demikian pula sebaliknya bahwa kegagalan dalam pengendalian piutang akan berdampak pada munculnya piutang tak tertagih yang pada akhirnya akan berpangaruh terhadap kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Perusahaan Daerah Air Minum sebagai salah satu Badan Usaha Daerah yang memiliki tugas pokok memberikan pelayanan dalam penyediaan air minum kepada masyarakat. Disamping tujuan utamanya memberikan pelayanan penyediaan air minum, Perusahaan Daerah Air Minum dituntut untuk menghasilkan keuntungan untuk menjamin kelangsungan usaha sehingga peningkatan pelayanan kepada masyarakat dapat dimaksimalkan. KAJIAN PUSTAKA 1. Piutang Pengertian Piutang menurut Soemarso (2002, 338) adalah ?hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain, menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang?. Dalam bukunya Mortono dan Harjito (2007:95) mengatakan bahwa untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) dan tidak lancar (jangka panjang). Piutang lancar (current receivable) diharapkan akan tertagih dalam satu tahun selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang, semua piutang lain digolongkan sebagai piutang tidak lancar. 2. Piutang Tidak Tertagih Soemarso (2002:343) mengatakan ?Piutang tidak tertagih adalah piutang yang telah dipastikan tidak dapat ditagih karena pelanggan bangkrut atau melarikan diri?. Dalam mengantisipasi terjadinya resiko kerugian, maka perusahaan perlu menentukan standar besar kecilnya pemberian pinjaman atau plafon kredit kepada pelanggan. Adapun pendapat dari Bambang Riyanto dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Pembelanjaan perusahaan (2003 : 73) mengatakan bahwa perusahaan dapat memperhatikan criteria yang biasa disebut dengan istilah faktor 5C, yaitu: Character, Capasity, Capital, Collecteral, Condition. 3. Rasio Keuangan Pengertian perputaran piutang atau biasa disebut dengan Receivable Turnover adalah suatu angka yang menunjukan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode tertentu.} }