@thesis{thesis, author={Chasnawi Mahmud}, title ={Pengaruh Limbah Sawit Dan Umur Panen Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brasissca olearceae var. acephala)}, year={2022}, url={http://utndrepository.utnd.ac.id/id/eprint/287/}, abstract={Pertumbuhan dan produksi kailan dilakukan melalui penggunaan limbah sawit sebagai media tanam, jenis limbah yang di gunakan yaitu Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), Dried Decanter Solid (DDS) dan Serat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tiga jenis limbah sawit terhadap pertumbuhan dan produksi kailan, perlakuan perbedaan umur panen bertujuan untuk melihat panen yang tepat pada tanaman kailan lalu melihat interaksi kedua perlakuan pada fase produksi kailan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tunggurono Binjai Timur Sumatra Utara pada bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan perlakuan limbah sawit di fase vegetatif M0 = (Top soil), M1 (Top soil + TKKS), M2 (Top soil + DDS) dan M3 (Top soil + Serat) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan perlakuan limbah sawit dan umur panen, Faktor pertama limbah sawit M0 = (Top soil), M1 (Top soil + TKKS), M2 (Top soil + DDS) dan M3 (Top soil + Serat). Faktor kedua umur panen P1 (30 HST), P2 (35 HST) dan P3 (40 HST). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), luas daun (cm2), jumlah daun (helai), bobot segar per tanaman (g), bobot segar per plot (g), volume akar (cm3) dan bobot kering per tanaman (g). Pada penelitian dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial menunjukan bahwa perlakuan limbah sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 7 dan 14 HST dan berpengaruh sangat nyata pada 21 dan 28 HST, luas daun dan jumlah daun. Pada penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial menujukan bahwa perlakuan limbah sawit dan umur panen berpengaruh nyata terhadap bobot segar per tanaman, bobot segar per plot, volume akar dan bobot kering per tanaman. Bobot basah per tanaman yang tertinggi perlakuan (M2P3) 43,08 g.} }