Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan fraksi volume terhadap efektivitas perpindahan panas, khususnya pada heat exchanger tipe shell and tube karena semakin meningkat kebutuhannya terutama di bidang industri dan teknologi. Fluida kerja yang digunakan saat ini masih merupakan fluida konvensional yang sifat konduktivitas termalnya masih rendah. Nanofluida merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konduktivitas termal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental dengan obyek penelitian adalah nanofluida fraksi volume CuO sebesar 1%, 3%, dan 5% dan heat exchanger tipe shell and tube. Fluida dingin di kontrol sebesar 30C sesuai suhu ruangan dan fluida panas sebesar 70C, 80C, dan 90C diberi perlakuan suhu masukan yang berbeda. Pengambilan data menggunakan thermocouple untuk mengukur temperatur fluida masuk dan keluar yang dipasang diberbagai titik saluran masuk dan keluar fluida pada heat exchanger tipe shell and tube. Analisa secara deskriptif data-data yang diperoleh kemudian hasil data dari instrumen dimasukkan dalam tabel, dihitung secara teoritis, dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian diperoleh efektivitas tertinggi pada keadaan temperatur 90C serta campuran fraksi volume nanofluida sebesar 5%, yaitu sebesar 55% dengan laju perpindahan panas yang terjadi sebesar 9106,7557 Watt. Sedangkan untuk efektivitas terendah didapatkan pada keadaan temperatur 70C tanpa campuran fraksi volume nanofluida, yaitu sebesar 11,6667%. dengan laju perpindahan panas sebesar 4952,5130 Watt. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur dan fraksi volume nanofluida, maka akan meningkatkan laju perpindahan panas konveksi serta efektivitas dari shell and tube heat exchanger. Kata kunci : heat exchanger tipe shell and tube, nanofluida, fraksi volume, CuO.