Abstract :
Berbagai jenis polutan diemisikan dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, salah satunya adalah timbal (Pb). Pemantauan tentang besarnya konsentrasi timbal di udara sangat sulit dilakukan tanpa menggunakan media/peralatan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besarnya konsentrasi timbal di udara akibat emisi kendaraan bermotor dengan menggunakan cara biologi, yaitu dengan memanfaatkan tanaman sebagai indikator. Selain itu juga untuk mengidentifikasi pengaruh emisi kendaraan bermotor, dan mengetahui konsentrasi timbal pada tanaman.
Indikator biologi (bioindikator) yang digunakan dalam peneitian ini adalah
tanaman bayam cabut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan reaktor pemaparan.
Variasi waktu pemaparan yang dipilih yaitu, 2 jam/hr, 4 jam/hr, dan 6 jam/hr. Variasi
waktu sampling yang dipilih yaitu, 7 hr, 14 hr, dan 21 hr.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Pb tertinggi pada bayam cabut adalah sebesar 0,977 mg/kg, yaitu pada variasi waktu pemaparan 6 jam/hr pada hari pemaparan ke-21. Sedangkan kandungan Pb terkecil pada bayam cabut adalah sebesar 0,387 mg/kg, yaitu pada variasi waktu pemaparan 2 jam/hr pada hari pemaparan ke-7. Dari hasil analisa Anova menunjukkan, bahwa bayam cabut (Amaranthus trocolor, L) yang terpapar emisi kendaraan bermotor mengalami pertumbuhan tinggi batang, jumlah daun, dan luas daun lebih rendah dibandingkan tanaman kontrol