Abstract :
Beberapa bahan yang kurang dimanfaatkan tetapi dapat dijadikan sebagai bahan kompos yaitu eceng gondok, jerami padi dan kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan variasi komposisi berat eceng gondok. jerami padi dan kotoran sapi yang paling baik terhadap kualitas dan kematangan kompos
Proses pengomposan berlangsung secara aerobik dengan sistem windrow composting selama 30 hari. Dilakukan 13 variasi perbandingan komposisi berat eceng gondok: berat jerami padi: berat kotoran sapi dengan berat tiap variasi adalah 6 kg. Pengamatan parameter selama proses pengomposan yaitu temperatur, kadar air, pH. kadar karbon, kadar nitrogen dan rasio C/N yang dilakukan setiap tiga hari sekali. Sedangkan kadar phosfor dan kalium dilakukan pada saat kompos matang untuk menentukan kualitas kompos
Hasil penelitian menunjukkan tumpukan 3. 10 dan 13 memiliki kualitas kompos paling baik. Tumpukan 3 dengan komposisi berat eceng gondok, jerami padi dan kotoran sapi adalah 1:2:1. serta tumpukan 10 dengan komposisi berat 1:3:2 memiliki kadar nitrogen tertinggi sebesar 1,87 %. Sedangkan kadar phosfor dan kalium tertinggi sebesar 4,198 % dan 2.863 % terdapat pada tumpukan 13 dengan komposisi berat 2:1:3. Waktu kematangan kompos paling cepat pada hari ke 24 terdapat pada tumpukan 3 dan 10 dengan rasio C/N sebesar 12.294 % dan 10.727%.