Abstract :
Industri tahu merupakan salah satu sumber yang dapat merusak lingkungan disekitarnya karena limbah yang dihasilkan terbilang besar. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengolahan agar limbah yang dihasilkan tidak lagi berbahaya jika dibuang ke perairan. Salah satu usaha pengolahan limbah yang dapat dilakukan adalah dengan fitoremediasi. Pada penelitian ini akan dikaji bagaimana kemampuan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), berapa waktu tinggal (td) yang paling efektif serta kerapatan yang optimum dalam menurunkan konsentrasi BOD dan COD yang merupakan 2 parameter yang dapat menunjukkan adanya pencemaran oleh air buangan pada pengolahan limbah cair industri tahu.
Penelitian ini menggunakan sistem aliran batch dengan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) sebagai tanaman uji dengan 3 variasi kerapatan yaitu kerapatan tanaman 90 mg/cm, 110 mg/cm² dan 130 mg/cm² serta 5 variasi waktu detensi yaitu 2 hari, 4 hari, 6 hari, 8 hari dan 10 hari dengan 2 parameter tinjauan yaitu BOD dan COD.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) mampu menurunkan konsentrasi BOD dan COD pada industri limbah tahu. Ditinjau dari kerapatan tanaman dan waktu detensi, didapati kerapatan yang paling optimal yaitu kerapatan 130 mg/cm² dan waktu detensi yang paling efektif pada waktu 6 hari. Persentase penyisihan konsentrasi BOD sebesar 91,50 % dari konsentrasi awal 1.691,7 mg/l menjadi 143,8 mg/l. Sedangkan persentase penyisihan konsentrasi COD sebesar 88,80 % dari konsentrasi awal 2.666 mg/l menjadi 298,7 mg/l.
Kata Kunci: BOD, COD, Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Fitoremediasi, Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu.