Abstract :
Pemetaan topografi berbasis fotogrametri menjadi solusi tepat untuk pemetaan skala besar, didukung adanya teknologi UAV (Umed Aerial Vehicle) dan kombinasi teknologi GPS menjadikan Foto Udara Format Kecil (FUFK) semakin banyak digunakan. Dalam studi kasus berikut pemanfaatan foto udara digunakan untuk perencanaan teknis geometrik jalan alternatif lintas kota berdasarkan ketentuan Bina Marga. Untuk perencanaan teknis tersebut dibutuhkan data DTM dan foto udara 1:5000. Data DTM akan menghasilkan kontur dengan interval Im yang digunakan untuk menenukan hitungan alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
Kelemahan data foto udara hanya menghasilkan Digital Surface Model (DSM) dimana seluruh bangunan dan pohon juga dijadikan sebagai informasi ketinggian, sehingga untuk menghasilkan smooth bare earth atau (DTM) dari DSM yang dihasilkan foto udara, maka diperlukan proses filtering untuk mereduksi ketinggian yang tidak diperlukan. Data DTM dan kontur merupakan sumber data primer yang akan digunakan sebagai permodelan 3D geometrik jalan raya, dan untuk menentukan sepsifikasi lebar jumlah jalur dan lajur jalan dibutuhkan data sekunder dari Lalulintas Harian Rata rata (LHR)
Kata kunci: foto udara, DTM, DSM, kontur, jalan raya