Abstract :
Teh herbal adalah ramuan yang terdiri dari berbagai bagian tanaman seperti daun, biji, akar, atau buah kering yang mempunyai khasiat bagi tubuh kita seperti mencegah radikal bebas. Bahan alami yang digunakan dalam pembuatan teh herbal yaitu daun kersen (Mutinga calabura L.), daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai antioksidan dari sediaan teh dan formulasi mana yang paling tinggi kandungan antioksidannya.
Penelitian dilaksanakan di laboratorium farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal pada bulan Maret 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) untuk menguji antioksidan pada sediaan teh herbal. Variabel yang diamati yaitu formulasi I, II, III dan uji antioksidan sediaan teh herbal dari daun kersen (Mutinga calabura L.), daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii) .
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa masing ? masing formula sampel sediaan teh herbal dari daun kersen (Mutinga calabura L.), daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii) yaitu formula I = 2,4768µg/ml, formula II = 2,2987µg/ml, formula III = 2,2294µg/ml sama-sama memiliki nilai antioksidan yang sangat aktif/ tinggi. Namun, dari ketiga formulasi yang paling tinggi antioksidannya yaitu formula III = 2,2294µg/ml.
Kesimpulan bahwa sediaan teh herbal formula I, II, dan III memiliki potensi aktivitas antioksidan yang aktif/tinggi dan formula yang paling tinggi aktivitas antioksidan adalah formula III.