GAMBARAN TENTANG PELAYANAN INFORMASI OBAT
DI APOTEK KALIRANDU PEMALANG
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Harapan Bersama
Author
Hendrawan, Dede Bangkit
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2022-12-20 02:35:12
Abstract :
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi yang dilakukan secara rutin oleh apoteker. Pemberian informasi terkait obat dan aspek penggunaannya tidak dapat dievaluasi ataupun dikritik oleh pasien, masyarakat dan profesi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelayanan informasi obat yang diberikan oleh Tenaga Kefarmasian di Apotek Kalirandu Pemalang. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif dengan sampel 90 responden yaitu pembeli yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebanyak 13 pertanyaan yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil kuesioner, Pelayanan Informasi obat oleh apotek telah lengkap diberikan berupa penyebaran leaflet atau brosur; informasi nama dan bentuk sediaan obat; dosis-cara pemakaian dan penyimpanan obat; informasi terkait indikasi dan interaksi obat; informasi tentang efek samping obat; informasi tertulis, serta informasi cepat dan tanggap dalam melayani pasien. Namun, pelayanan informasi terkait pencegahan dari interaksi obat sebesar 37,8% dan cara pemusnahan obat 36,7% yang berarti pemberian informasi dan edukasi oleh tenaga teknik kefarmasian masih belum banyak dilakukan.
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi yang dilakukan secara rutin oleh apoteker. Pemberian informasi terkait obat dan aspek penggunaannya tidak dapat dievaluasi ataupun dikritik oleh pasien, masyarakat dan profesi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelayanan informasi obat yang diberikan oleh Tenaga Kefarmasian di Apotek Kalirandu Pemalang. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif dengan sampel 90 responden yaitu pembeli yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebanyak 13 pertanyaan yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil kuesioner, Pelayanan Informasi obat oleh apotek telah lengkap diberikan berupa penyebaran leaflet atau brosur; informasi nama dan bentuk sediaan obat; dosis-cara pemakaian dan penyimpanan obat; informasi terkait indikasi dan interaksi obat; informasi tentang efek samping obat; informasi tertulis, serta informasi cepat dan tanggap dalam melayani pasien. Namun, pelayanan informasi terkait pencegahan dari interaksi obat sebesar 37,8% dan cara pemusnahan obat 36,7% yang berarti pemberian informasi dan edukasi oleh tenaga teknik kefarmasian masih belum banyak dilakukan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
