DETAIL DOCUMENT
Aplikasi polimer ammonium kuarterner sebagai adsorben pada penyerapan ion fosfat limbah vinasse Madukismo
Total View This Week0
Institusion
Universitas Ahmad Dahlan
Author
Veranica, Veranica
Subject
QD Chemistry 
Datestamp
2025-02-03 02:17:13 
Abstract :
Pabrik gula Madukismo menghasilkan limbah cair atau vinasse yang merupakan bahan buangan dari proses destilasi etanol, dampak yang dihasilkannya akan mengganggu keseimbangan lingkungan. Komponen-komponen dalam limbah vinasse mengandung ion fosfat yang harus diproses dengan baik agar nilai baku mutu yang telah ditetapkan berlebihan, salah satunya melalui adsorpsi. Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari fase cair berpindah ke permukaan padatan yang teradsorpsi (adsorban). Polimer yang mengandung gugus amina kuartener yang berpersan sebagai gugus penukar anion adalah salah satu bahan terbarukan yang dapat digunakan sebagai adsorben. Dalam penelitian ini dilakukan melalui 2 tahapan yaitu: 1) Sintesis polimer dengan metode one-pot approach dengan melakukan reaksi polimerisasi di dalam tabung silinder kaca dengan mencampurkan monomer, cross-linker, dan porogen secara bersamaan ke dalam waterbath selama 12 jam, dan 2) Pengolahan Limbah Vinasse melalui penyerapan ion fosfat dengan polimer ammonium kuarterner. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas polimer ammonium kuarterner sebagai adsorben, dan melihat pengaruh variasi parameter: suhu, massa polimer, dan waktu kontak terhadap kemampuan adsorpsi ion fosfat pada limbah vinasse. Pengaruh adsorpsi pada penelitian ini ditentukan oleh suhu, massa adsorben, dan waktu kontak. Variasi suhu adalah 25; 30; 40; 50; dan 60 oC, dan variasi massa adsorben adalah 1; 2; 2,5; 3; dan 3,5 gram. Waktu kontak adalah 10; 20; 30; 50; dan 60 menit. Sehingga diperoleh hasil optimum dalam kemampuan sebagai adsorben polimer ammonium kuarterner menyerap ion fosfat dalam limbah vinasse adalah pada suhu 40°C, massa 3 gr, dan waktu selama 60 menit dengan % removal masing-masing adalah 75,70%, 93,80%, dan 96,31%. Hasil analisis Fourier Trainsform Spectra (FTIR) menunjukan terdapat gugus fungsi N-H dain C-N. Hasil analisis Scanning Electron Microscopy (SEM) polimer ammonium kuarterner sebelum dan sesudah adsorpsi kisaran union masing-masing 0,82-2,43 ?m dan 0,75-2,46 ?m, untuk kisaran makropori masing-masing yaitu 1,60-6.50 ?m dan 2,20-4,52 ?m. Hasil analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET) Luas permukaan spesifik polimer ammonium kuarterner dilakukan sebanyak 3 kali, berturut- turut adalah 5,6992 m2/g; 4,8382 m2/g dan 3,7268 m2/g. Dan analisis Differential Scanning Calorimetry (DSC) pada polimer ammonium kuarterner mulai kehilangan bentuk padatnya pada suhu 91,6 oC dan berakhir pada suhu 114,3 oC. Energi yang dilepaskan selama proses trainsisi sebesar 900,2 µVs/mg pada puncak endotermis. 
Institution Info

Universitas Ahmad Dahlan