Abstract :
Kerang hijau (Perna viridis) merupakan komoditas akuakultur yang termasuk dalam kelas atau golongan bivalvia dan digolongkan sebagai hewan endemik Indonesia. Kerang hijau organisme yang bersifat filter feeder sehingga dapat mengakumulasi logam berat, bakteri, maupun bahan organik dalam suatu perairan. Depurasi adalah salah satu penanganan pasca panen kerang dengan tujuan mencuci bahan cemaran yang bersifat toksik dalam daging kerang. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kandungan logam berat dan total bakteri dalam daging kerang hijau serta bahan organik dalam air dari proses depurasi kerang hijau. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pengambilan sampel secara acak, terdapat 2 perlakuan dan 2 kali ulangan. Variabel penelitian yang diamati adalah kandungan logam berat, total bakteri, bahan organik, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak alginat dalam filter mampu menurunakan kandungan logam timbal (Pb) dan total bakteri pada daging kerang hijau serta bahan organik dalam air proses depurasi. Hasil uji logam berat pada daging kerang hijau yang dilakukan didapatkan hasil 0,00 mg/kg atau tidak terdeteksi baik sebelum maupun sesudah proses depurasi. Perhitungan koloni bakteri pada daging kerang hijau menunjukkan hasil penurunan sebesar 6,25x108 CFU/g yaitu dari 20,05 x108 CFU/g menjadi 13,80 x108 CFU/g. Total bahan organik dalam air proses depurasi depurasi kerang hijau mampu menurunkan total bahan organik dalam air sebesar 6,32 mg/L yaitu dari 31,6±0,0 mg/L menjadi 25,28±0,00 mg/L. Pengukuran kualitas air pada dua perlakuan menujukkan suhu 28,35oC-29,90oC, salinitas 28.50-29,00 ppt, oksigen terlarut 8,90-9,00 mg/L, amoniak 0,16-0,2 0mg/L, pH 7,13-7,15ppm.
Kata kunci : Bahan organik, depurasi, kerang hijau, kualitas air, logam timbal, total bakteri.