Abstract :
Indonesia memasuki periode aging population, ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia. Namun, terdapat selisih 11 tahun antara angka harapan hidup dengan angka harapan hidup sehat, sehingga diperlukan layanan kesehatan komprehensif, seperti program Puskesmas Santun Lanjut Usia. UPTD Puskesmas Mijen dalam melaksanakan program ini belum memenuhi aspek input yang ditandai dengan ketiadaan petugas terlatih. Selain itu, kegiatan home care juga belum terlaksana, serta terdapat ketidaksesuaian dalam laporan cakupan pelayanan, yakni pada jumlah sasaran dan kunjungan yang pada akhirnya mempengaruhi aspek output. Evaluasi diperlukan untuk menemukan faktor-faktor yang dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program Puskesmas Santun Lanjut Usia di UPTD Puskesmas Mijen berdasarkan aspek konteks, input, proses, dan produk melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara semi struktural. Pada aspek konteks ditemukan perbedaan kelompok sasaran dalam indikator keberhasilan, perbedaan sasaran pada realitas pelaksanaan Posyandu Lansia, serta masih terdapat hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan program. Aspek input menunjukkan kendala dalam kejelasan peran stakeholder, ketiadaan standar operasional prosedur pelayanan, serta belum adanya penetapan kompetensi dan pemberian pelatihan bagi petugas pelaksana. Pada aspek proses menunjukkan pelaksanaan yang belum optimal akibat ketidaksesuaian pada aspek input. Hal ini berdampak pula pada produk, yakni cakupan pelayanan dalam gedung yang belum sepenuhnya valid dan belum tercapainya cakupan pelayanan di luar gedung. UPTD Puskesmas Mijen perlu segera menyusun standar operasional prosedur pada pelayanan poli lansia dan Posyandu Lansia, menyusun uraian tugas bagi penanggung jawab program, serta mengoptimalkan aspek preventif, rehabilitatif, dan proaktif, sehingga kebermanfaatan program dapat lebih optimal.
Kata kunci : evaluasi, lanjut usia, puskesmas santun lanjut usia