Abstract :
Potensi laut Indonesia yang begitu luas menyimpan banyak kekayaan
sumber daya laut didalamnya, mulai dari tumbuhan laut hingga makhluk hidup,
termasuk udang. Potensi ini pun tentu saja memberi peluang bagi manusia untuk
memperoleh mata pencaharian, seperti pembudidaya udang. Potensi tersebut
selayaknya diikuti dengan penjagaan lingkungan yang lestari agar tidak berdampak
buruk bagi ekosistem laut. Namun saat ini, hal tersebut belum diimbangi dengan
wawasan lingkungan dan keamanan pangan.
Studi ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis apa saja
yang mempengaruhi green competitive advantage. Diawali dengan memiliki visi
bersama berwawasan lingkungan yang kemudian dituangkan dalam bentuk strategi
hijau proaktif sebagai langkah menunjukkan identitas organisasi hijau.
Riset ini mengambil tiga objek pada sektor perikanan yakni BBPBAP
Jepara, CV Hadid Mukti Karya Semarang, dan BBIAPL Semarang dengan posisi
narasumber masing-masing berupa perencana ahli pertama, pemilik usaha, dan
koordinator loka menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa green shared vision dan green
organizational identity merupakan pondasi awal bagi ketiga objek studi untuk
membangun keberlanjutan. Green shared vision dan green organizational identity
ini kemudian direalisasikan dalam bentuk proactive environmental strategy yakni
BBPABP Jepara dan BBIAPL Semarang menerapkan IPAL, Sertifikasi CPIB dan
CBIB sedangkan CV Hadid Mukti Karya dengan zero waste product strategi dan
resirkulasi tambak. Dari strategi proaktif hijau inilah yang dapat mempengaruhi
green competitive advantage. Untuk mencapai green competitive advantage ini
tidaklah mudah. Masih banyak yang harus dibenahi agar dapat menjual produk
dengan kualitas terbaik tanpa merusak ekosistem lingkungan yang ada.