Institusion
Universitas Diponegoro
Author
SYAVIRA NUGRAHANI, EINAR
Malik, Abdul
Bharoto, Bharoto
Subject
Architecture Engineering
Datestamp
2025-01-30 05:34:15
Abstract :
Abstrak
Kawasan Tambak Lorok merupakan wilayah pesisir yang termasuk dalam administrasi kelurahan
Tanjung Mas, kecamatan Semarang Utara yang terbagi kedalam 2 kampung yaitu kampung Tambak
Mulyo di sebelah barat dan kampung Tambakrejo di sebelah timur. Kampung Tambakrejo RT 5 RW 16
pada bulan Mei 2019 terkena dampak normalisasi sungai Banjir Kanal Timur Semarang, normalisasi
sungai ini menyebabkan 130 KK penduduk Tambakrejo RT 5 RW 16 yang tinggal disepanjang bantaran
sungai Banjir Kanal Timur kehilangan rumah tinggalnya. Ekspresi keruangan wilayah Tambakrejo
sebagai wilayah pesisir sangat dipengaruhi oleh interaksi dan aktivitas manusia dengan sifat-sifat fisik
lingkungan dan sumberdaya yang ada di wilayah tersebut sehingga masyarakat Tambakrejo mayoritas
berprofesi sebagai nelayan sedangkan ibu-ibu sebagai pedagang dan buruh kupas kerang. Bentuk
penyediaan hunian baru bagi masyarakat Tambakrejo berupa rusun membawa permasalahan baru yaitu
perubahan radikal dalam ?kebiasaan hidup? yang menimbulkan efek dehumanisasi menghilangkan irisan
sosial masyarakat Tambakrejo. Maka dari itu penyusun mengembangkan konsep rusun menjadi sebuah
Kampung Vertikal Nelayan yang selain melihat aspek penggunanya juga melihat konteks Tambak Lorok
termasuk sebagai daerah pesisir yang rawan rob.
Kata Kunci : Kampung Vertikal Nelayan, Tambak Lorok, Tambakrejo,