DETAIL DOCUMENT
BUDGET HOTEL DI PATI
Total View This Week0
Institusion
Universitas Diponegoro
Author
Wulandari, Susi
Sudarwanto, Budi
Rukayah, Siti
Subject
Architecture Engineering 
Datestamp
2025-01-30 05:43:46 
Abstract :
ABSTRAK Kabupaten Pati adalah salah satu kabupaten yang dalam pembangunan ekonominya melaksanakan otonomi daerah yang berlandaskan pada kemampuan dan kemandirian daerahnya sendiri. Pembangunan ekonomi di Kabupaten Pati didukung oleh 9 sektor yang terdiri dari sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Keadaan topografi yang beragam, Kabupaten Pati memiliki banyak potensi wisata, mulai dari potensi alamnya yang terdiri dari pantai, daratan, pegunungan serta potensi budayanya, tradisi adat istiadat, peninggalan sejarah, potensi industri dan lainnya. Letak wilayah Kabupaten Pati di jalur pantura yang strategis sebagai jalur yang banyak dilalui kendaraan menjadikan potensi tersendiri dalam penyediaan hotel dan akomodasi lainnya sebagai tempat transit (Statistik Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kabupaten Pati, 2017). Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Pati, Sugiyono dalam focus group discusion (FGD) bersama Forum Jurnalis Independen Pati (Forjip), selama tahun 2017 lalu tercatat sedikitnya 39 investor skala besar yang menanamkan modal. Dua di antaranya merupakan investor asing diketahui berasal dari Singapura dan Inggris. Adapun 37 investor lainnya berasal dari dalam negeri, diantara para pemilik modal itu banyak yang tertarik di bidang perikanan dan pertanian. Kegiatan jasa akomodasi memberikan pengaruh terhadap penerimaan daerah, utamanya penerimaan pajak daerah. Ada pengaruh positif jumlah wisatawan dan tingkat penghunian kamar hotel terhadap penerimaan pajak daerah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah wisatawan dan tingkat penghunian kamar hotel akan semakin tinggi pula penerimaan pajak hotel di suatu daerah. Pada tahun 2017, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pati sebesar 1,31 triliun rupiah atau 3,58 persen, sedangkan untuk subkategori penyediaan akomodasi pada tahun 2017 memberikan nilai tambah pada PDRB sebesar 4,91 persen atau sebesar 64,37 milyar rupiah. Nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 6,96 milyar rupiah. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah maupun pengelola jasa akomodasi berhasil meningkatkan minat wisatawan untuk menggunakan jasa akomodasi di Kabupaten Pati (Statistik Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kabupaten Pati, 2017). Kata kunci: Pati, Wisata, Bisnis, Wisatawan, Akomodasi, TPK, Hotel. 

Institution Info

Universitas Diponegoro