Abstract :
Pencetus utama kenaikan IMT ditunjukkan karena ketidakseimbangan antara jumlah energi yang
dibakar dan jumlah makanan yang dikonsumsi. IMT tidak hanya memperhitungkan jumlah lemak
di berbagai bagian tubuh tetapi juga dapat menggambarkan terkait dengan masalah kesehatan yang
tidak menguntungkan seperti asam urat. Keseimbangan sintesis dan ekskresi asam urat merupakan
pemicu utama yang menentukan kadar asam urat darah. Seseorang yang memiliki IMT yang
kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi terkena asam urat, meskipun seseorang dengan IMT
rendah dan normal juga berisiko terkena asam urat. Oleh karena fenomena tersebut maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Utan Kecamatan Utan Kabupaten
Sumbawa besar untuk mengetahui hubungan antara peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT)
dengan peningkatan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Utan Kecamatan Utan
Kabupaten Sumbawa besar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pasien dengan usia 40-60 tahun yang tinggi badan, berat badan dan kadar asam urat
darahnya terdata dalam rekam medis di Puskesmas Utan, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa
Besar pada bulan Januari sampai Desember 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
dengan besar sampel yang diambil sebanyak 72 pasien. Uji statistik yang digunakan adalah uji
korelasi spearman rank. Dan dari hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan
indeks massa tubuh dengan peningkatan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Utan
Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa besar, terbukti dengan p-value sebesar 0,001 < 0,05,
dengan hubungan yang bersifat positif yaitu searah yang artinya semakin tinggi indeks massa
tubuh maka semakin tinggi juga kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Utan Kecamatan
utan Kabupaten Sumbawa besar.
Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Asam Urat Darah, Puskesmas Utan