Abstract :
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efikasi ekstrak kulit pisang raja (Musa
parasidica L.) yang diaplikasikan sebagai sediaan salep terhadap cairan dan kebengkakan insisi tikus
putih (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini ialah dengan menggunakan tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan sebanyak 20 ekor yang dibagi atas 4 kelompok perlakuan dan 5 ulangan. Kelompok
perlakuan tersebut adalah K- = tanpa perlakuan, K+ = terapi salep povidone iodine,P1 = salep
konsentrasi 15%,P2= salep konsentrasi 25%. Sebelumnya dilakukan pembuatan ekstrasi kulit pisang
raja (Musa parasidica L.) dengan metode maserasi setelah itu dibuat dalam bentuk sediaan salep dengan
menambahkan vaseline album sampai mencapai 100 g dan dibuat menjadi konsentrasi 15% dan 25%
kemudian tikus dianastesi dengan ketamine 50 mg/kgBB secara intraperitonial lalu setelah teranastesi
dengan baik tikus dilukai menggunakan blade dan scapel dengan panjang luka 2 cm dan kedalaman 2
mm lalu diamati secara makroskopis untuk di nilai kebengkakan dan cairan lukanya selama 14 hari.
Hasil pengujian analisis menggunakan Kruskal-wallis dilanjutkan dengan Mann- Whitney
menunujukkan adanya perbedaan nyata (P<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan. Diperoleh
kesimpulan terdapat pengaruh pengaplikasian salep ekstrak kulit pisang raja (Musa parasidica L.)
terhadap kebengkakan dan cairan dengan konsentrasi paling efektif yaitu 15%.
Kata kunci : Cairan, Ekstrak, Kebengkakan Luka, Tikus Putih