Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
OSANANDA, GERRY SATRIA
Suryaningsih, Suryaningsih
Igiasi, Teguh Setiandika
Subject
000_umum
Datestamp
2025-02-19 04:11:28
Abstract :
Kota batam merupakan salah satu kota dengan pembangunan yang cukup maju, hal dapat dilihat dari maraknya proyek pembangunan yang ditemui, salah satunya adalah pembangunan perumahan. Dampak positif dari pembangunan perumahan adalah dapat terpenuhinya tempat tinggal yang layak. Namun dibalik itu semua meninggalkan dampak negatif salah satunya bagi lingkungan sekitar yang terdampak. Contoh kerusakan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan salahnya satunya adalah kerusakan jalan. Sei beduk merupakan kecamatan yang terdampak kerusakan jalan yang diakibatkan dari pembangunan sehingga menimbulkan keresahan yang berkahir dengan gerakan sosial. Gerakan sosial timbul karena adanya perubahan yang terjadi dimasyarakat. Perubahan yang muncul yaitu kerusakan jalan yang dihasilkan akibat pembangunan perumahan dan ruko sehingga memberikan ketidaknyamanan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sei Beduk. Gerakan sosial tentunya menghasilkan tindakan atau upaya kolektif yang diambil untuk mempercepat proses perubahan. Dalam penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial dari Alain Touraine dimana Tourine menjelaskan gerakan sosial merupakan bentuk mengekspresikan diri secara demokratis untuk mencapai suatu tujuan dengan melakukan upaya kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif Tujuan penulis menggunakan metode kualitatif ini adalah agar penelitian ini dapat menjelaskan dan juga menggambarkan bagaimana upaya masyarakat dalam menuntut perbaikan jalan. Informan dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gerakan sosial yang dilakukan masyarakat Sei Beduk berhasil dengan berbagai upaya kolektif dimana warga menuntut perbaikan jalan oleh pengembang proyek dan pelarangan penggunakan truk beroda sepuluh agar tidak memperparah kerusakan. Warga dan pihak pengembang dengan dibantu peran tokoh masyarakat, RT/RW dan pihak kecamatan berhasil mencapai kesepakatan. Hal ini menunjukan keberhasilan dari gerakan sosial tersebut.