Abstract :
Cendawan Colletotrichum sp. merupakan salah satu penyakit utama dalam budidaya cabai karena dapat menurunkan produktivitas baik kuantitas maupun kualitas buah cabai. Pengendalian penyakit antraknosa umumnya menggunakan pestisida sintetis. Penggunaan pestisida sintetis secara terus menerus berdampak negatif terhadap lingkungan dan hasil, sehingga diperlukan senyawa alternatif untuk mengendalikan cendawan patogen tersebut, diantaranya dengan menggunakan fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan teki dan daun babadotan serta efektivitasnya dalam mengendalikan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Data pengamatan dianalisis menggunakan uji F dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan serta Uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak tumbuhan teki dan ekstrak daun babadotan dapat menekan pertumbuhan, sporulasi Colletotrichum sp. secara in vitro dan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai secara in vivo. Perlakuan kombinasi konsentrasi ekstrak paling efektif dalam menghambat infeksi penyakit antraknosa pada buah cabai yaitu pada kombinasi ekstrak teki 150ml/l + ekstrak daun babadotan 200ml/l.
Kata kunci: Antraknosa, babadotan, Colletotrichum sp., cabai merah, teki