Abstract :
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk (1) memahami pengaruh teori pembelajaran
sosial Albert Bandura, dan (2) menjelaskan implikasi dari teori Bandura terhadap
pendidikan anak usia dini. Objek kajian dari penulisan skripsi ini adalah teori
pembelajaran sosial Albert Bandura dan pendidikan anak usia dini. Metode yang
digunakan ialah metode kajian atau analisis data sekunder dan data primer. Dalam
penelitian ini, penulis mengelaborasikan banyak buku, jurnal ilmiah, dan artikel
surat kabar atau majalah baik cetak maupun online yang berbicara seputar teori
pembelajaran sosial dan pendidikan anak usia dini.
Albert Bandura ialah tokoh yang berhasil menemukan teori pembelajaran
sosial. Menurutnya, faktor personal seperti kepribadian, lingkungan dan perilaku
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain. Secara garis besar, ada tiga
hal yang menjadi pemikiran Bandura berkenaan dengan pendidikan yaitu
pertama, Bandura memandang pendidikan sebagai model atau teladan yang baik
sebab, seorang anak selalu meniru apa yang dilakukan oleh model dalam hal ini
orang tua dan guru. Kedua, Bandura memandang lingkungan (keluarga, sekolah
dan masyarakat) mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak. Ketiga, Bandura juga menerapkan system pemberian
reward dan punishment agar kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan,
terkendali, dan bervariasi.
Berdasarkan hasil kajian penulis, disimpulkan bahwa: Pertama, seorang individu
melakukan proses pembelajaran dengan meniru apa yang ada dalam
lingkungannya. Peniruan itu dilakukan dalam 4 tahap yaitu, proses perhatian
(atensi), proses mengingat (retensi), proses reproduksi dan proses motivasi.
Kedua, terdapat hubungan yang erat antara individu dengan lingkungannya.
Lingkungan yang dimaksudkan penulis yaitu lingkungan keluarga sebagai
lingkungan pertama yang dijumpai seorang anak kemudian lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Melalui metode observasi dan modeling, teori
Bandura ini dapat diterapkan dalam proses pendidikan anak usia dini. Sambil
bermain, anak usia dini sekaligus belajar berbagi kemampuan dasar untuk melatih
keterampilan motorik, berbahasa dan daya pikir, serta bermasyarakat. Dengan
demikian, observasi secara otomatis akan mendidik, melatih, dan mengajari anak
untuk suka belajar, tanpa harus dipaksa, apalagi dimarahi. Jadi, dengan teknik
observasi, anak akan secara alamiah menjadi senang untuk belajar karena
dorongan belajarnya muncul dari dalam dirinya sendiri.