Urgensi Budaya Literasi Sebagai Upaya Pembentukan
Karakter Remaja Milenial
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
SAVIO, Aurelius
Subject
155 Psikologi diferensial dan psikologi perkembangan
Datestamp
2024-07-10 01:51:31
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan urgensi budaya literasi sebagai upaya pembentukan karkater remaja milenial, (2) sebagai syarat akademis untuk memperoleh gelar sarjana setelah mengikuti kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitataif. Adapun pendekatan deskriptif kualitatif yang dipakai oleh penulis bertujuan supaya urgensi budaya literasi sebagai upaya pembentukan karakter remaja milenial dapat terwujud secara efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis ialah mencari dan membaca berbagai literatur yang relevan dengan budaya literasi untuk mendukung dan memperkuat ide-ide tulisan skripsi ini seperti buku-buku, kamus, sumber dari internet, dan jurnal. Langkah yang ditempuh penulis: Pertama membaca buku dan jurnal yang bertema budaya literasi. Kedua menganalisis literatur-literatur atau tulisan-tulisan berupa buku-buku yang berkaitan dengan budaya literasi. Ketiga mengorelasikan urgensi budaya literasi terhadap pembentukan karakter remaja milenial. Berdasarkan hasil penelitian penulis, budaya literasi sangat penting untuk remaja milenial khususnya dalam pembentukan karakter. Hal ini nyata dalam diri setiap persona milenial yang memiliki kebiasaan literasi, pembawaan diri mereka di tengah masyarakat begitu baik, seperti cara berbicara yang baik dan perilaku yang baik dalam kehidupan bersama dengan yang lain. Sikap baik remaja milenial ini, tentu berkat budaya literasi. Budaya literasi sangatlah urgen untuk remaja milenial karena dapat memengaruhi kehidupan kaum milenial seperti yang dijelaskan di atas. Budaya literasi bukan dilihat sebagai kebiasaan membaca, berbicara, dan menulis, tetapi hakikat budaya literasi bertujuan untuk membentuk budi pekerti remaja milenial. Di antaranya bersikap jujur, bertanggung jawab, bijak, dan disiplin. Selain itu, manfaat budaya literasi terhadap remaja milenial ialah meningkatkan kemampuan mereka untuk menganalisis informasi-informasi yang ada di media online, kemampuan menginterpretasi teks, kemampuan selektif, kemampuan berpikir kritis, cerdas, inovatif, dan kreativitas.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan urgensi budaya literasi sebagai upaya pembentukan karkater remaja milenial, (2) sebagai syarat akademis untuk memperoleh gelar sarjana setelah mengikuti kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitataif. Adapun pendekatan deskriptif kualitatif yang dipakai oleh penulis bertujuan supaya urgensi budaya literasi sebagai upaya pembentukan karakter remaja milenial dapat terwujud secara efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis ialah mencari dan membaca berbagai literatur yang relevan dengan budaya literasi untuk mendukung dan memperkuat ide-ide tulisan skripsi ini seperti buku-buku, kamus, sumber dari internet, dan jurnal. Langkah yang ditempuh penulis: Pertama membaca buku dan jurnal yang bertema budaya literasi. Kedua menganalisis literatur-literatur atau tulisan-tulisan berupa buku-buku yang berkaitan dengan budaya literasi. Ketiga mengorelasikan urgensi budaya literasi terhadap pembentukan karakter remaja milenial. Berdasarkan hasil penelitian penulis, budaya literasi sangat penting untuk remaja milenial khususnya dalam pembentukan karakter. Hal ini nyata dalam diri setiap persona milenial yang memiliki kebiasaan literasi, pembawaan diri mereka di tengah masyarakat begitu baik, seperti cara berbicara yang baik dan perilaku yang baik dalam kehidupan bersama dengan yang lain. Sikap baik remaja milenial ini, tentu berkat budaya literasi. Budaya literasi sangatlah urgen untuk remaja milenial karena dapat memengaruhi kehidupan kaum milenial seperti yang dijelaskan di atas. Budaya literasi bukan dilihat sebagai kebiasaan membaca, berbicara, dan menulis, tetapi hakikat budaya literasi bertujuan untuk membentuk budi pekerti remaja milenial. Di antaranya bersikap jujur, bertanggung jawab, bijak, dan disiplin. Selain itu, manfaat budaya literasi terhadap remaja milenial ialah meningkatkan kemampuan mereka untuk menganalisis informasi-informasi yang ada di media online, kemampuan menginterpretasi teks, kemampuan selektif, kemampuan berpikir kritis, cerdas, inovatif, dan kreativitas.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
