Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
DA CUNHA, Antonio Octaviano Marcelo
Subject
327 Hubungan internasional
Datestamp
2024-05-06 03:44:09
Abstract :
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) memahami alasan mendasar yang mendorong Xanana Gusmão untuk membangun kembali hubungan bilateral Timor-Leste dan Indonesia pasca kemerdekaan Timor-Leste, dan (2) menganalisis upaya yang dilakukan Xanana Gusmão pada masa kepresidenannya dalam mewujudkan rekonsiliasi antara kedua negara, Timor-Leste dan Indonesia, serta langkah-langkah yang ditempuh kedua pemerintah (Timor-Leste dan Indonesia) dalam upaya proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Metode penulisan karya ilmiah menggunakan analisis deskriptif-kualitatif, dimana penulis mempelajari sumber-sumber tulisan seperti buku-buku, jurnal ilmiah, ensiklopedia, studi dokumen dan arsip negara yang memberikan informasi yang komprehensif tentang hubungan bilateral Timor-Leste dan Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, saya mengatakan bahwa Xanana Gusmão, Presiden pertama Timor-Leste, memiliki partisipasi politik yang serius dalam upaya membangun kembali hubungan bilateral antara Timor-Leste dan Indonesia pasca kemerdekaan Timor-Leste. Xanana Gusmão menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM berat masa lalu lewat jalur rekonsiliasi dan diselesaikan melalui pembentukan Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP). Namun proses ini tidak memprioritaskan jalur hukum untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang dilakukan selama pendudukan Indonesia, Pembentukan KKP merupakan titik awal untuk kerja sama lebih lanjut antara kedua pemerintahan yang disepakati bersama lewat penandatanganan nota kesepahaman, Memorandum of Understanding (MoU). Penandatanganan kesepakatan (MoU) dan Joint Comission (JC) hendak menyatakan hubungan kedua negara telah membaik kembali sehingga memungkinkan kedua negara kerja samanya di berbagai sektor, dengan tetap saling menghormati kedaulatan masing-masing. Rekonsiliasi yang diupayakan Xanana Gusmão dimaksudkan untuk menciptakan masa depan yang baik dan harmonis antara kedua negara dan juga menghindari konfrontasi yang diilhami oleh siklus balas dendam di masa depan.
Menurut penulis, rekonsiliasi yang diupayakan oleh Xanana Gusmão telah berhasil membangun kembali hubungan bilateral Timor-Leste dan Indonesia pasca referendum. Namun upaya politik Xanana belum dapat dikatakan sebagai sebuah rekonsiliasi komunal. Xanana bergerak di level para elit politik, dalam hal ini sebagai kepala negara, tetapi di dalam konteks masyarakat akar rumput rekonsiliasi belum difasilitasi secara komunal dan terbuka. Apa pun kekurangan dalam upaya itu, Xanana sebagai kepala negara telah berjuang menjaga stabilitas negara yang baru berdaulat. Xanana adalah figur pemimpin politik berbakat yang memiliki karisma untuk mempersatukan orang.