Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
LANGGU, Charlos Yustino Dennis
Subject
230 Agama Kristen, Teologi Kristen
Datestamp
2024-05-07 00:52:46
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1)menemukan makna Gereja sebagai communio dalam lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci, dan (2) sebagai sebuah
persyaratan wajib akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Filsafat setelah mengikuti kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Metode yang digunakan
penulis ialah metode analisis data sekunder. Penulis mengkaji dan mendalami
pelbagai literatur yang membahas makna Gereja sebagai communio dan lukisan The
Last Supper karya Leonardo da Vinci.
Lukisan The Last Supper adalah sebuah karya seni yang tidak hanya
menampilkan nilai estetis melainkan juga mengkristalisasi nilai-nilai luhur tentang
Gereja sebagai communio .Gereja sebagai communio dipanggil untuk mempersatukan
sesama di tengah faktum dunia yang cenderung menutup diri terhadap perbedaan.
Gereja harus menjadi wadah yang mengartikulasikan hubungan mesra Allah Trinitas
dalam hidup konkrit. Selain itu, Gereja juga harus ?membuka tangan? untuk mengundang
semua orang bergabung dalam meja perjamuan Tubuh dan Darah Kristus. Gereja harus
menjadi tempat bersama yang memberi ruang untuk menciptakan intimitas dan
melawan segala jenis tendensi ekslusivisme yang tengah menguasai dunia dewasa ini.
Gereja juga mesti menjadi sakramen yang membawa semua orang ke dalam keadaan
selamat dan bahagia, sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah dalam communio Gereja
Allah.
Lukisan sebagai sebuah karya seni menyuguhkan alternatif kondisi kesadaran
eksistensi yang memicu lahirnya introspeksi terhadap kompleksitas realitas. Karya seni
mengkristalisasikan kondisi-kondisi kemanusiaan dalam kategori ruang dan waktu
dengan menggunakan teknik-teknik, dan berbagai unsur visual tertentu. Karya seni
bukan sekadar karya imajinatif untuk menciptakan keindahan semata, tetapi juga
sebagai instrumen untuk menggali nilai-nilai moral religius. Karya seni mengungkapkan
nilai-nilai keagamaan secara simbolik maupun representational. Peristiwa tentang
perjamuan terakhir Yesus pada prinsipnya telah menjadi peristiwa historis dalam
perkembangan dan pertumbuhan Gereja. Lukisan The Last Supper tidak hanya
menampakkan peristiwa perjamuan, ekspresi para murid yang sangat realistis, atau
seni tiga dimensi yang sangat teliti, melainkan juga mengedepankan problematika yang
dihadapi Gereja melalui semua unsur visual dan non visualnya. Unsur-unsur yang
ditampilkan pada dasarnya mengangkat nilai-nilai communio atau persekutuan.
Perspektif Leonardo terhadap peristiwa ini turut memengaruhi imajinasi orang yang
melihatnya untuk menyadari kembali pentingnya asas Gereja sebagai persekutuan umat
beriman