Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelisik dan menjelaskan kontribusi teori identitas
Amartya Sen bagi pembangunan politik di Indonesia, (2) menjelaskan teori Amartya Sen
tentang identitas majemuk, dan (3) mendeskripsikan realitas politik identitas di Indonesia.
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Obyek
yang diteliti adalah teori identitas majemuk Amartya Sen dan realitas politik identitas di
Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, bagi Amartya Sen identitas
majemuk bertujuan untuk mencegah kekerasan dan konflik dalam kehidupan bersama sebagai
masyarakat yang plural. Teori identitas majemuk menekankan aspek rasionalitas individu
sebagai basis untuk mencegah ilusi identitas tunggal. Dalam memutuskan sebuah kelompok
afiliasi, peran akal budi menjadi pilihan absolut setiap individu. Teori identitas majemuk
merupakan gagasan rasionalitas praktis dalam menyelesaikan praktik politisasi nilai-nilai
primordial di atas panggung politik. Dalam konteks Indonesia sebagai Negara yang plural,
relevansi identitas majemuk Amartya Sen patut dipertanyakan keabsahannya. Sebab,
masyarakat Indonesia masih memegang erat nilai-nilai primordialnya sebagai alat politik.
Sebaliknya, teori identitas majemuk menekankan akal budi kritis yang hanya bisa berlaku
bagi masyarakat yang sudah mapan secara demokrasi dan juga berada pada level post
metafisik. Sebab, dalam konteks politik Indonesia, nilai-nilai primordial lebih berperan besar
dalam menentukan terpilihnya seorang pemimpin politik. Akan tetapi, hal ini tidak berarti
bahwa teori identitas majemuk Amartya Sen tidak relevan dalam konteks masyarakat
Indonesia yang masih menghidupi nilai-nilai primordialnya. Sebaliknya, identitas majemuk
Amartya Sen masih sangat relevan dalam konteks masyarakat Indonesia karena menekankan
nilai-nilai solidaritas, toleransi, dan juga pengakuan terhadap identitas yang lain sebagai dasar
dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri.