Abstract :
Skripsi ini bertujuan untuk (1) menjelaskan kritik Peter L. Berger terhadap ideologi
Kapitalisme dan Sosialisme terhadap pembangunan di Dunia Ketiga, (2) menjelaskan
pembangunan menurut Peter L. Berger, (3) menjelaskan peran Agama dalam pembangunan
menurut Peter L. Berger, (4) memenuhi salah satu syarat akademis yang mesti dilakukan untuk
menyelesaikan Pendidikan Strata Satu Filsafat di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero.
Metode yang dipakai dalam proses penulisan skripsi ini adalah studi kepustakaan. Penulis
membaca dan mendalami buku-buku dan jurnal-jurnal tentang Peter L. Berger yang berkaitan
dengan politik pembangunan menurut Berger. Penulis berfokus pada pembangunan di Dunia
Ketiga yang dikecam oleh ideologi kapitalisme dan sosialisme. Model pembangunan baik
kapitalisme maupun sosialisme kalau menyangkut perubahan sosial termasuk pembangunan Dunia
Ketiga selalu didasari oleh dua mitos yang dominan yakni mitos pertumbuhan dan mitos revolusi.
Kedua model pembangunan tersebut menuntut ongkos manusianya sendiri, yaitu penderitaan yang
harus dipikul manusia. Pendalaman terhadap pemikiran Peter L. Berger berguna untuk
menemukan ide dan alternatif dalam usaha pembangunan di Dunia Ketiga.
Berhadapan dengan pengaruh destruktif dari kapitalisme dan sosialisme, maka penulis
memproposalkan etika politik pembangunan Berger. Berger memahami pembangunan sebagai
upaya untuk membebaskan manusia dari penderitaan. Segala kebijakan dan upaya pembangunan
seharusnya bertujuan untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi sedapat mungkin penderitaan
manusia dalam semua bentuk dan dimensinya. Pembangunan harus bertitik tolak dari segala apa
yang membuat manusia menderita secara konkret. Dalam upaya membebaskan manusia dari
penderitaan, Berger melihat bahwa agama mengambil posisi penting dan memiliki tempat
tersendiri dalam usaha tersebut, sebab agama merupakan realitas sosial dan merupakan bagian
integral dari usaha manusia untuk membangun dunianya. Dalam diskursus di seputar peran agama
dalam pembangunan, Berger menempatkan agama-agama sebagai agen pemberi makna yang
memberikan legitimasi dan orientasi etis bagi manusia, sebab manusia berhak hidup dalam satu
dunia yang penuh makna.