DETAIL DOCUMENT
Menilai Tindakan Aborsi dalam Terang Ensiklik Evangelium Vitae Paus Yohanes Paulus II
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
JEMIADI, Yuvensius
Subject
241 Etika Kristen 
Datestamp
2023-07-25 01:04:39 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mempresentasikan dan menilai Tindakan aborsi dalam terang salah satu ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II yakni, ensiklik Evangelium Vitae. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis kepustakaan atau metode kualitatif. Penulis mencari, mempelajari dan mengumpulkan data-data tekstual yang sesuai dengan tema tulisan seperti, ensiklik Evangelium Vitae sebagai sumber utama, dokumen-dokumen gereja, buku-buku, jurnal, majalah, dan literatur-literatur online. Data-data itu kemudian dianalisa menggunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa gereja dalam situasi dan kondisi apa pun melarang keras tindakan aborsi. Meskipun demikian, masih banyak perempuan yang melakukan tindakan aborsi dengan berbagai macam alasan seperti, alasan kesehatan, kehamilan di luar nikah, kehamilan akibat perkosaan, kehamilan karena perselingkuhan, menjaga nama baik, paksaan orangtua, kegagalan kontrasepsi, kandungan cacat, ekonomi dan kemiskinan dan alasan anak yang sudah cukup banyak. Alasan-alasan ini menghantar perempuan untuk mengambil jalan pintas menggugurkan kandungannya ketika tidak menemukan jalan keluar yang lain. Melihat situasi ini, penulis berupaya mempertegas kembali tentang makna atau nilai hidup manusia yang tidak dapat diganggu gugat. Panggilan manusia merupakan panggilan untuk memelihara dan memiliki kehidupan itu sendiri. Hidup sudah ada sejak saat pembuahan dan sejak saat itu pula hidup itu telah dikuduskan. Maka melalui ensiklik Evangelium Vitae, Paus Yohanes Paulus II menggarisbawahi bahwa hidup manusia adalah anugerah dari Allah pencipta yang harus dihormati dan dihargai dengan nilai yang tidak terhingga dan harus dipertanggungjawabkan. Namun di sisi lain ensiklik Evangelium Vitae juga menegaskan bahwa di zaman ini ancaman-ancaman terhadap hidup manusia, khususnya terhadap mereka yang lemah mendapat berbagai bentuk tindak kekerasan dan kekejaman. Salah satu kelompok yang paling lemah ditemukan dalam tahap awal kehidupan manusia atau janin yang masih berada dalam kandungan ibu. Bagi mereka kejahatan yang paling besar dan kejam adalah tindakan pengguguran yang disengaja (aborsi). Atas dasar ini, gereja memiliki suatu keprihatinan yang sangat besar sehingga gereja tidak bisa tinggal diam dan pewartaan untuk melakukan pembelaan terhadap kehidupan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini, ensiklik Evangelium Vitae menyadarkan kembali akan makna Injil Kehidupan. Injil Kehidupan memiliki makna yang sangat konkrit untuk dijalankan. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO