Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan konsep tentang perkembangan dan
kehidupan kaum remaja, (2) menjelaskan kemajuan teknologi digital beserta
peluang dan tantangannya bagi para pengguna aktif, terkhusus kaum remaja, (3)
menjelaskan model pendidikan kritis bagi kaum remaja di era digital sebagai
strategi pembebasan remaja dari patologi digital.
Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan spesifikasi studi
kepustakaan. Objek yang diteliti ialah teori pendidikan kritis, konsep tentang kaum
remaja dan teknologi digital. Penulis berupaya untuk mencari, memahami, dan
mendalami konsep pendidikan kritis, kaum remaja dan teknologi digital melalui
literatur-literatur dalam bentuk buku, kamus, jurnal ilmiah, artikel dari surat kabar
dan majalah, serta artikel dari situs-situs internet.
Berdasarkan penelitian dan tinjauan kritis ini, penulis menemukan bahwa
rendahnya kecakapan komunikatif, dialogis, dan daya kritis merupakan faktor-faktor
yang menyebabkan remaja terjebak dalam aksi-aksi destruktif di dalam ruang
digital. Hal ini membuat remaja cenderung lambat sadar, bermental instan dan
candu terhadap teknologi digital. Lantas, hal ini pada gilirannya menghantar remaja
pada suatu tindakan yang hanya melahirkan kejahatan dan kerugian bagi orang lain
dan diri sendiri.
Berhadapan dengan realitas ini, pendidikan kritis merupakan suatu kebutuhan yang
mendesak dan urgen untuk diimplementasikan dalam setiap lembaga pendidikan di
era digital. Secara konseptual-ideasional, pendidikan kritis berorientasi pada upaya
humanisasi, pembebasan dengan menciptakan dialog horizontal, peningkatan
kreativitas, keterampilan dan kebijaksanaan, kesadaran dan kemampuan berpikir
kritis. Pada tataran praktis, pendidikan kritis memampukan remaja untuk
menempatkan diri secara rasional dan etis di dalam ruang digital, sehingga mereka
mampu menjadi netizen yang berintegritas dan bermental transformatif terhadap
kehidupan publik. Dengan demikian, pendidikan kritis menjadi relevan dan urgen
dipraktikkan di dalam lembaga pendidikan demi meningkatkan integritas diri,
kesadaran, dan kemampuan berpikir kritis remaja di era digital ini menuju masa
depan yang lebih baik.