Abstract :
Skripsi ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan sejumlah hal tentang imam, masalah-masalah yang
dihadapinya dan krisis rohani sebagai persoalan yang mesti diperhatikan. (2) menjelaskan
konsep Yesus sebagai Pokok Anggur yang merupakan sumber segala sesuatu dengan bertolak
dari Yohanes15:1-8 dan relevansinya bagi imam dewasa ini. (3) mendorong kesadaran para
imam dewasa ini untuk tidak menggandrungi perilaku hedonistik dan konsumeristik serta
kembali kepada Sang Pokok Anggur yang benar. Dalam tulisan ini, metode yang digunakan
adalah metode penelitian kepustakaan untuk menjelaskan kehidupan para dewasa ini dalam
kehidupan pastoralnya. Metode ini digunakan untuk mencari informasi tentang Injil Yohanes,
Masalah-masalah yang sering dilakukan para imam, Yesus sebagai pokok anggur dan kasih,
dan eksegese Yohanes 15:1-8 dan relevansinya bagi ziarah kehidupan imam dewasa ini.
Melihat situasi ini, penulis memahami bahwa para imam dewasa ini terjebak dalam arus
kemajuan globalisasi yang sulit dikontrol sehingga melahirkan sikap hedonistik dan
konsumeristik. Tidak hanya itu, kepribadian dan kehidupan rohani imam juga turut memudar.
Hal ini berdampak pada tugasnya sebagai pelayan sabda Allah, sebagai pelayan sakramen-sakramen,
dan sebagai pemimpin umat Allah. Selain itu, hal itu juga berpotensi merusak citra
dan jati diri imam sebagai the man of God. Para imam kehilangan arah dan motivasi panggilan
sebagai pemimpin Gereja. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengangkat dan
menampilkan Yesus sebagai pokok anggur yang pada-Nya terdapat suatu keselamatan dan
kekuatan baru. Tidak hanya itu, Ia juga adalah model dan cara hidup yang sengat sederhana
dan memperhatikan orang-orang yang lemah, miskin dan terpinggirkan. Tentang hal itu,
penginjil Yohanes menegaskan bahwa ?Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak akan berbuat apa-apa?.
Puncak keseluruhan eksistensi imam adalah Kristus itu sendiri. Dialah Pokok Anggur
yang benar. Dalam hal ini, poin penting yang mesti diperhatikan para imam adalah menjadi
imam yang reflektif dan sadar diri sambil bersandar pada kekuatan Roh Kudus. Pada
gilirannya, hal itu akan membantu para imam untuk mengenal jati diri atau identitasnya.
Dengan demikian, Yesus sebagai pokok anggur merupakan kunci kesuksesan seorang imam
dalam penghayatan imamat dan karya pastoralnya.