Telaah Upacara Adat We’ka Ne’pe Poleng Lune Pada Masyarakat Lanamai I Dan Perbandingannya Dengan Hukum Perkawinan Dalam Ajaran Gereja Katolik
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
SOLE, Marselinus Seltus
Subject
265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen
Datestamp
2023-07-24 00:22:07
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelaah dan mendalami upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lene (perkawinan adat) pada masyarakat Lanamai I, (2) memperdalam pengetahuan tentang hukum perkawinan dalam ajaran Gereja Katolik, (3) membandingkan kedua ajaran ini dengan melihat nilai persamaan dan perbedaan yang terkandung di dalamnya. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan mengutamakan literatur-literatur tulisan seperti: buku, dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan ajaran perkawinan dalam Gereja Katolik, kamus, jurnal, dan juga internet. Metode kepustakaan ini didukung dengan penelitian lapangan melalui wawancara dengan para narasumber, khususnya dalam menggali informasi tentang upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune. Objek yang diteliti dalam tulisan ini adalah upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune pada masyarakat Lanamai I. Temuan yang dicapai dalam penulisan ini yakni: pertama, budaya dan agama merupakan dua bidang yang berbeda serta memiliki tujuan yang sama dalam mengatur masyarakat lebih khusus perkawinan. Ajaran budaya merupakan ajaran yang diwariskan secara lisan, sedangkan ajaran perkawinan dalam Gereja Katolik adalah ajaran yang diwariskan secara tertulis. Kedua, upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune dan perkawinan dalam ajaran Gereja Katolik memiliki persamaan serta perbedaan. Persamaan ini terletak pada poin tujuan perkawinan, masa pertunangan dan dalam hal mengadopsi anak. Sedangkan perbedaannya terletak pada poin halangan-halangan yang menggagalkan perkawinan, dan sifat perkawinan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelaah dan mendalami upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lene (perkawinan adat) pada masyarakat Lanamai I, (2) memperdalam pengetahuan tentang hukum perkawinan dalam ajaran Gereja Katolik, (3) membandingkan kedua ajaran ini dengan melihat nilai persamaan dan perbedaan yang terkandung di dalamnya. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan mengutamakan literatur-literatur tulisan seperti: buku, dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan ajaran perkawinan dalam Gereja Katolik, kamus, jurnal, dan juga internet. Metode kepustakaan ini didukung dengan penelitian lapangan melalui wawancara dengan para narasumber, khususnya dalam menggali informasi tentang upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune. Objek yang diteliti dalam tulisan ini adalah upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune pada masyarakat Lanamai I. Temuan yang dicapai dalam penulisan ini yakni: pertama, budaya dan agama merupakan dua bidang yang berbeda serta memiliki tujuan yang sama dalam mengatur masyarakat lebih khusus perkawinan. Ajaran budaya merupakan ajaran yang diwariskan secara lisan, sedangkan ajaran perkawinan dalam Gereja Katolik adalah ajaran yang diwariskan secara tertulis. Kedua, upacara adat We?ka Ne?pe Poleng Lune dan perkawinan dalam ajaran Gereja Katolik memiliki persamaan serta perbedaan. Persamaan ini terletak pada poin tujuan perkawinan, masa pertunangan dan dalam hal mengadopsi anak. Sedangkan perbedaannya terletak pada poin halangan-halangan yang menggagalkan perkawinan, dan sifat perkawinan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
