Kompatibilitas antara Islam Nusantara dan Demokrasi di Indonesia
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
TONGGO, Alberto Indrabayu Ta
Subject
297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai
Datestamp
2023-07-11 01:15:44
Abstract :
Tulisan ini merupakan ikhtiar penulis untuk mengkaji kompatibilitas antara Islam Nusantara dan demokrasi di Indonesia. Pertama, kompatibilitas itu ditilik dengan merunut pada pandangan Clifford Geertz dan Bassam Tibi tentang agama, termasuk juga Islam, sebagai sistem budaya. Kedua, dengan meninjau pandangan para tokoh neo-modernisme Islam, yakni Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, tentang pertautan Islam dan kebudayaan Nusantara. Ketiga, dengan meninjau hubungan Islam Nusantara dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila, yakni hak asasi manusia dan keadilan sosial. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan. Adapun rumusan masalah utama dalam tulisan ini ialah mengapa Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia? Sementara rumusan masalah turunan dari rumusan masalah utama itu, ialah apa keistimewaan Islam Nusantara dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia? Berdasarkan hasil penelitian penulis, penulis menemukan bahwa Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia. Islam Nusantara merupakan Islam yang telah terakulturasi secara apik dengan kebudayaan Nusantara. Islam yang ramah, anti radikal, toleran, dan inklusif. Islam yang mesti dibedakan dengan ?Islam Arab? atau Islam di Timur-Tengah yang cenderung mengalami konflik dan perang saudara dengan sesama Islam. Kekhasan dan keistimewaan dalam Islam Nusantara tersebut, menjadikan Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia yang bernaung di bawah Pancasila dan sangat mengupayakan tumbuhnya nilai keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Tulisan ini merupakan ikhtiar penulis untuk mengkaji kompatibilitas antara Islam Nusantara dan demokrasi di Indonesia. Pertama, kompatibilitas itu ditilik dengan merunut pada pandangan Clifford Geertz dan Bassam Tibi tentang agama, termasuk juga Islam, sebagai sistem budaya. Kedua, dengan meninjau pandangan para tokoh neo-modernisme Islam, yakni Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, tentang pertautan Islam dan kebudayaan Nusantara. Ketiga, dengan meninjau hubungan Islam Nusantara dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila, yakni hak asasi manusia dan keadilan sosial. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan. Adapun rumusan masalah utama dalam tulisan ini ialah mengapa Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia? Sementara rumusan masalah turunan dari rumusan masalah utama itu, ialah apa keistimewaan Islam Nusantara dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia? Berdasarkan hasil penelitian penulis, penulis menemukan bahwa Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia. Islam Nusantara merupakan Islam yang telah terakulturasi secara apik dengan kebudayaan Nusantara. Islam yang ramah, anti radikal, toleran, dan inklusif. Islam yang mesti dibedakan dengan ?Islam Arab? atau Islam di Timur-Tengah yang cenderung mengalami konflik dan perang saudara dengan sesama Islam. Kekhasan dan keistimewaan dalam Islam Nusantara tersebut, menjadikan Islam Nusantara kompatibel dengan demokrasi di Indonesia yang bernaung di bawah Pancasila dan sangat mengupayakan tumbuhnya nilai keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
