Abstract :
Skripsi yang berjudul ?Gendhing Karawitan Kajian Fungsi dan
Garap dalam Karawitan Gaya Surakarta? pada dasarnya bertujuan untuk
mendeskripsikan garap ricikan depan (ngajeng). Gendhing Karawitan
merupakan salah satu jenis gending tradisi Jawa, yang dalam sajiannya
memiliki ragam garap yang bervariasi. Ragam garap tersebut, misalnya
seperti fungsi karawitan klenéngan, fungsi karawitan pakeliran, dan fungsi
karawitan iringan wayang topeng Klaten. Dari beberapa fungsi penyajian,
gendhing Karawitan dalam sajian garapnya memiliki perbedaan garap antara
masing-masing keperluan penyajian tersebut. Perbedaan yang sangat
menonjol diantaranya terlihat dari segi jalan sajian gending. Selain itu
garap ricikan depan (ngajeng) seperti garap ricikan rebab, garap ricikan gender,
dan garap ricikan kendang, setelah dipahami dan dianalisis lebih lanjut,
diketemukan beberapa perbedaan tentang penafsiran garap gending.
Garap di dalam karawitan klenengan, penggunaan irama lebih mengalir
halus, dan penekanannya maupun volume tabuhan lebih seimbang.
Sedangkan dalam sajian karawitan pakeliran, irama yang digunakan lebih
sekit cepat/atau sesek. Garap gendhing Karawitan dalam sajiannya juga
lebih menonjolkan garap ricikan depan, khususnya garap ricikan rebab dan
ricikan gender. Selain itu dalam penafsiran garap gendingnya terdapat
kasus cengkok garap yang menarik, seperti garap cengkok khusus.
Garap gendhing Karawitan pada umumnya lebih sering disajikan
dalam kontek keperluan karawitan pakeliran. Sajian gending digunakan
untuk keperluan jejeran pertama, yaitu jejer Dharawati, mendura, dan
Wiroto, dan biasa di rangkaian dengan adegan tokoh Kresna. Selain itu
sajian garap gendhing Karawitan juga pernah disajikan untuk keperluan
karawitan klenengan, khususnya yang masih tergolong karawitan klasi