Abstract :
MARIANA LUBIS. BUNYI
GENIKNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
DALAM MASYARAKAT DAYAK RENTENUUKNG.
Skripsi, Surakarta:
Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indones
ia Surakarta, Januari, 2013
(xv
+ 83
halaman).
Penelitian ini dilatarbelakangi atas fenomena fungsi
genikng
dalam
masyarakat Dayak Rentenuung. Khususnya di Desa Linggang Bi
gung Kutai Barat
Kalimantan Timur. Di desa tersebut,
genikng
ini digunakan oleh masyarakat
dalam hampir seluruh aspek kehidupan dari mulai upacara kelahiran, kehidupan
bermasyarakat, sampai upacara kematian. Instrumen ini, melalui bunyi atau
paduan bunyiny
a, difungsikan sebagai media komunikasi yang dipercaya dapat
mempersatukan hubungan antar warga maupun hubungan warga dengan alam dan
dunia supranatural. Penjelasan mengenai alasan
-alasan fungsional serta faktor
-
faktor yang mempengaruhi hal tersebut menjadi fokus persoalan dari penelitian
ini.
Adapun persoalan yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini adalah: (1)
Mengapa
genikng
dipilih sebagai alat komunikasi warga Rentenuukng. (2)
Bagaimana operasional
genikng
dari fungsi komunikasi melalui tabuhan bunyi
genikng
. Demi menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan
pendekatan etnomusikologi yang ditunjang dengan teori dan konsep-
konsep
komunikasi. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan
metode etnografi, teknik
-teknik pengamatan, wawancara, perekaman, transkrip,
pencatatan lapangan dan studi pustaka.
Berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan. Komunikasi dengan
genikng
terbagi dua dalam bentuk komunikasi horizontal dan komunikasi vertikal.
Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang mengacu pada sikap dan prikaku
masyarakat dalam menanggapi bunyi tersebut. Terutama digunakan dan
difungsikan sebagai tanda panggil atau pemberitahu tentang sebuah peristiwa
sosial gotong royong atau kematian. Sementara komunikasi vertikal merupakan
komunikasi yang terjalin antara dunia nyata dan dunia supranatural (roh),
digunakan dan difungsikan dalam upacara pengobatan yang mengundang roh
-roh.