Abstract :
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang sering dikonsumsi
oleh masyarakat umum dan memiliki kandungan gizi serta protein yang tinggi.
Jamur tiram mempunyai tiga bagian terdiri dari tudung, batang atau tangkai, dan
akar. Bagian-bagian tersebut memberikan sumber ide pada penciptaan karya
berupa lampu duduk. Penciptaan karya divisualkan dengan kombinasi bahan rotan
dan kayu jati. Teknik yang digunakan adalah teknik anyam, bubut, dan pahat.
Pemilihan jamur tiram sebagai ide penciptaan karya tugas akhir yang
divisualkan menjadi karya lampu duduk diharapkan dapat memberi nilai
keindahan di samping fungsinya sebagai alat penerang. Hasil penciptaan karya
sejumlah lima buah lampu duduk dapat dimaknai sebagai nilai simbol jamur tiram
dapat diinterpretasikan sebagai pribadi manusia. Metode penciptaan yang
diterapkan dalam proses penciptaan karya tugas akhir menggunakan metode tiga
tahapan dan enam langkah yang dirumuskan oleh SP Gustami, dalam bukunya
?Butir-Butir Mutiara Estetika Timur?.
Metodologi penciptaan karya tugas akhir ini melalui beberapa pendekatan
penciptaan, yaitu pendekatan partisipasi, estetis, dan simbol. Pendekatan
partisipasi digunakan untuk memaksimalkan proses penciptaan karya yang
melibatkan artisan. Pendekatan estetis menggunakan teori dari Clive Bell dan
Monroe Beardsley. Teori Clive Bell digunakan untuk mengkaji nilai estetis
keseluruhan lima buah karya, sedangkan Monroe Beardsley dimaksudkan untuk
mengkaji nilai estetis masing-masing karya. Pendekatan simbol digunakan untuk
menjelaskan makna simbolis di dalam karya. Penciptaan karya tugas akhir penulis
berjumlah lima buah karya lampu duduk. Lampu duduk pertama dengan judul
?Pribadi Manusia?. Kedua berjudul ?Amal dan Waktu?. Ketiga berjudul ?Teman
Terdekat?. Keempat berjudul ?Perlindungan?. Dan kelima berjudul ?Iman, Ilmu,
dan Amal?.
Kata kunci: Jamur tiram, lampu duduk.