Abstract :
Turbin angin merupakan sebuah solusi pemanfaatan energi terbarukan karena
hanya membutuhkan angin sebagai energi utamanya. Turbin angin bekerja dengan
mengekstraksi energi angin menjadi energi listrik. Turbin angin crossflow
merupakan salah satu turbin angin yang dikembangkan karena tidak membutuhkan
arah angin untuk menghasilkan efisiensi yang maksimal. Turbin angin crossflow
bekerja dengan konsep interaksi ganda yaitu pada interaksi pertama angin
menabrak sudu-sudu turbin tingkat pertama, kemudian interaksi kedua angin sisa
interaksi pertama masuk ke sudu-sudu tingkat kedua sebelum meninggalkan turbin
angin. Dalam perancangan turbin angin crossflow rasio diameter dan sudut
kemiringan sudu menjadi faktor penting yang mempengaruhi penentu kinerja pada
turbin angin crossflow. Pada penelitian ini memvariasikan sudut kemiringan sudu
70° dan 90° serta variasi rasio diameter sebesar 0,5; 0,6; dan 0,7. Penelitian
bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio diameter dan sudut kemiringan
terhadap kecepatan putar dan daya yang dihasilkan sebagai parameter kinerja turbin
angin crossflow. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi numerik melalui
pemodelan CFD 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peforma turbin angin
terbaik rata-rata terjadi pada variasi sudut kemiringan sudu 70° dan rasio diameter
0,7 pada TSR 0,3 dengan nilai CP terbaik sebesar 0,39. Dari hasil simulasi
menunjukkan bentuk ideal rasio diameter dan sudut kemiringan sudu sangat
berpengaruh pada nilai koefisien daya disebabkan jumlah angin yang menabrak
sudu turbin tidak dapat mengalir melewati penampang yang terlalu kecil maupun
angin dapat terhambat pada penampang yang terlalu besar dan akan menyebabkan
tekanan balik serta dapat menyebabkan jarak untuk transfer energi semakin besar
dan meningkatkan turbulensi sehingga dapat menyebabkan turunnya koefisien daya
pada turbin.