Abstract :
Keberadaan Bataafse Petroleum Maatschappij (BPM) sebagai sentra
industri minyak dan gas milik Belanda pada tahun 1919 merupakan stimulus bagi
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan berdirinya kawasan perdagangan dan jasa di
Kota Balikpapan, yaitu Koridor Jalan Pandansari. Koridor Jalan Pandansari telah
mencerminkan estetika kawasan perkotaan yang khas dengan kebudayaan
Kalimantan hingga tahun 1960. Penampakan visual koridor didominasi oleh
penggunaan unsur dekoratif dan bentuk-bentuk tradisional yang mencirikan
kebudayaan Kalimantan Timur. Penampakan fisik tersebut kemudian mengalami
kerusakan akibat tiga bencana kebakaran. Upaya penataan kembali yang
dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan kemudian mengakibatkan tergantikannya
gaya bangunan tradisional oleh gaya arsitektur modern pada beberapa bagian
koridor. Tidak adanya kontinuitas tema mengakibatkan masing-masing bagian
koridor merepresentasikan kesan yang berbeda. Melalui penelitian ini dirumuskan
arahan penataan koridor Jalan Pandansari sebagai upaya menciptakan kawasan
perdagangan dan jasa yang berkarakter. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan model perencanaan Conceptual planning, dimulai dengan tahap
evaluate yaitu menentukan variabel dan kriteria penilaian melalui studi pustaka.
Penyajian fakta empiris dilakukan dengan penjabaran gambaran umum kawasan
studi. Identifikasi ketidaksesuaian didapatkan melalui Analisis Tipologi dan
Analisis Walkthrough. Selanjutnya tahap explore terdiri dari proses observasi
karakteristik. Analisis Tipologi menghasilkan empat jenis karakteristik bangunan
berdasarkan fungsinya yaitu bangunan usaha perdagangan, penyimpanan dan
pergudangan, tempat pertemuan, serta rumah tinggal. Disertai lima elemen
penyusun wajah bangunan yaitu bentuk atap, fascia, cornice, bentuk jendela, dan
bukaan pintu. Selanjuntya didapatkan enam elemen Street Furniture beserta
karakteristiknya melalui Analisis Walkthrough yaitu vegetasi peneduh, tanaman
hias, lampu penerangan, elemen penanda, tampat sampah dan pos keamanan.
Arahan penataan disusun melalui proses create, mengacu pada komparasi daftar
kebutuhan dan konsep Arsitektur Neo-Vernakular. Substansi arahan secara umum
meliputi upaya penataan fisik melalui modifikasi dan penambahan elemen
penyusun wajah bangunan gedung, serta elemen Street Furniture pada Koridor
Jalan Pandansari.