Abstract :
Jalan poros antar kota Balikpapan-Samarinda merupakan jalan nasional yang membentang dan menghubungkan dua kota yaitu Balikpapan dan Samarinda. Berdasarkan frekuensi kejadian dan jalan poros Balikpapan- Samarinda merupakan daerah yang harus diwaspadai terhadap potensi terjadinya longsoran pada lereng. Pada bulan Agutus 2020, terjadi peristiwa longsoran lereng yang dipicu oleh beberapa penyebab di ruas jalan poros Balikpapan-Samarinda tepatnya di KM.11 Balikpapan yang telah membuat separuh badan jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Diperlukan upaya berupa evaluasi longsoran lereng sebagai langkah untuk penganggulangan yang tepat. Evaluasi tersebut adalah dengan melakukan permodelan numerik untuk menentukan faktor keamanan secara geoteknik dengan menganalisa terhadap beban kendaraan, geometri lereng dan propertis tanah serta menganalisis terhadap perkuatan dinding penahan tanah (retaining wall) untuk menahan kelongsoran dan meningkatkan kestabilan lereng. Seluruh analisis dilakukan dengan menggunakan program bantu Plaxis. Berdasarkan hasil nilai keamanan (SF) pada permodelan tanpa perkuatan, diperoleh hasil 1,27 tanpa beban lalu lintas dan 1,085 dengan beban lalu lintas tanpa perkuatan. Hasil analisis kedua permodelan tersebut menunjukkan nilai keamanan (SF) di bawah nilai izin stabilitas lereng yaitu 1,5 dan propertis tanah eksisting, geometri lereng serta beban lalu lintas menjadi penyebab terjadinya longsoran. Untuk menanggulangi longsoran tersebut, dilakukan analisis permodelan dengan perkuatan dinding penahan tanah dengan nilai kemanan (SF) ialah 1,742 dan perkuatan dinding penahan tanah dan borepile dengan nilai keamanan (SF) 2,283. Berdasarkan nilai SF kedua kondisi dinding penahan tanah dan borepile melampaui nilai keamanan izin (SF) yaitu > 1,5 sehingga stabilitas lereng aman. Namun untuk mengoptimalkan dimensi yang ada dan meminimalisir anggaran maka dilakukanlah desain dimensi ulang dengan SNI 8460:2017 dan mendapatkan nilai faktor keamanan (SF) sebesar 1,516 dimana nilai tersebut sudah melampaui nilai izin yaitu >1,5. Sehingga dapat disimpulkan alternatif perkuatan lereng yang paling optimal adalah dengan dinding penahan tanah tipe kantilever dengan dimensi berdasarkan SNI 8460:2017.