DETAIL DOCUMENT
Pra Rancangan Pabrik Agar-Agar Dari Gracilaria Sp. Dengan Kapasitas 300 Ton/Tahun
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Sari, Arvina Widya
Nurhakim, Desiana
Subject
TP Chemical technology 
Datestamp
2021-08-02 05:47:52 
Abstract :
Agar atau yang lebih dikenal dengan agar-agar merupakan salah satu produk yang terbuat dari makroaglae yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Agar-agar memiliki banyak manfaat terutama di bidang industri makanan yaitu sebagai bahan penstabil, pengemulsi, penjernih, dan pembuat gel. Pada industri farmasi, agar-agar sering dimanfaatkan sebagai obat pencahar, pembungkus kapsul, dan bahan campuran untuk mencetak replika gigi. Sedangkan dalam industri kosmetik, agar-agar dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan salep, krim, lotion, lipstik, sabun, dan masih banyak manfaat lainnya. Indonesia menempati peringkat kedua di kancah international sebagai produsen rumput laut jenis agarofit yaitu Gracilaria sp namun masih mengalami permasalahan ekspor hanya dalam bentuk rumput laut kering. Sedangkan Gracilaria sp. memiliki potensi yang tinggi untuk meningkatkan nilai jual apabila diproduksi dalam bentuk olahan rumput laut setengah jadi maupun produk jadi. Terlebih permintaan ekspor rumput laut ke berbagai negara masih sangat besar. Menurut BPS, nilai ekspor rumput laut kering Gracillaria sp. pada tahun 2020 mencapai 177.974.872 kg. Melihat banyaknya kegunaan agar-agar dalam berbagai bidang dan perkembangan industri di Indonesia yang banyak memanfaatkan produk ini sebagai bahan baku, maka pendirian pabrik ini sangat diperlukan. Pendirian pabrik ini direncanakan berdiri pada tahun 2025 yang berlokasi di kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi sebesar 300 ton/tahun. Proses pembuatan agar-agar dari Gracilaria sp. ini terbagi menjadi beberapa tahapan, antara lain tahap pre-treatment bahan baku dengan metode alkali treatment yang selanjutnya diproses lebih lanjut ke dalam proses ekstraksi dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE), kemudian dilanjut kedalam tahapan proses pemurnian dan penyimpanan produk. Pabrik Agar-agar ini direncanakan beroperasi secara semi-kontinyu dengan waktu produksi 330 hari/tahun. Berdasarkan Analisa ekonomi yang telah dilakukan diperoleh rate of investment sebesar 53% denngan pay out time selama 1,9 tahun dan break even point sebesar 42%. Berdasarkan uraian di atas, maka secara teknis dan ekonomi, pabrik Agar-agar dari Gracilaria sp. ini layak untuk didirikan. Kata Kunci: Agar-agar, Gracilaria sp., Microwave Assisted Extraction. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan