Abstract :
Perkembangan material dalam dunia industri telah berkembang pesat. Salah satunya adalah inovasi dalam pemanfaatan limbah alam sebagai bahan pembuatan komposit. Limbah alam seperti ampas tebu dan kayu sengon banyak tersedia sebagai hasil sampingan dalam pemanfaatannya masing-masing, sehingga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi inilah yang mendorong dalam pengembangan bahan limbah ampas tebu dan kayu sengon sebagai penguat komposit partikel. Memanfaatkan limbah ampas tebu dan kayu sengon dapat menambahkan nilai ekonomi dan mengurangi limbah yang menumpuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi penguat serbuk ampas tebu dan kayu sengon dalam sifat mekanis dengan menggunakan pengikat urea formaldehida. Fraksi volume serbuk sebesar 80% dan fraksi matrik sebesar 20%. Komposisi serbuk tebu dan kayu sengon yang digunakan yaitu 0,8 : 0, 0,6 : 0,2, 0,4 : 0,4, 0,2 : 0,6 dan 0 : 0,8. Serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk yang telah diayak menggunakan ukuran 30 mesh. Perlakuan alkalisasi dilakukan pada serbuk dengan larutan NaOH 5% selam 2 jam dan dikeringkan kemudian mencampur serbuk dengan komposisi yang ditentukan dan dilakukan pengempaan panas menggunakan metode compression molding dengan temperatur 100o C dan tekanan 40 bar selama 15 menit dengan cetakan yang ditentukan. Kemudian sampel dipotong sesuai dengan ukuran standar pengujian bending, uji keteguhan tarik tegak lurus permukaan dan uji SEM. Hasil pengujian bending diperoleh nilai tertinggi pada sampel sengon 0,8 dengan MOE sebesar 6304,91 Kgf/cm2, MOR sebesar 48,75 91 Kgf/cm2, begitu pun pada uji keteguhan tarik tegak lurus permukaan nilai Internal Bond sengon 0,8 mendapatkan nilai tertinggi sebesar sebesar 4,5 Kgf/cm2. Nilai Internal Bond telah memenuhi minimal SNI 03-2105-2006, sedangkan MOE dan MOR tidak memenuhi minimal SNI 03-2105-2006.