Abstract :
Perkembangan pembangkit listrik tenaga surya mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan ini guna untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pembangkit listrik tenaga surya umumnya digunakan untuk penerangan jalan dan industri rumah tangga. Pembangkit listrik tenaga surya sendiri sangat bergantung kepada nilai iradiasi matahari dan suhu yang diterima oleh panel surya. Nilai dari iradiasi matahari dan suhu dapat mempengaruhi tegangan dan arus keluaran pada panel surya. Untuk memaksimalkan nilai tegangan dan arus panel surya dapat menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT). Panel surya tanpa MPPT akan menghasilkan daya yang tidak optimal. Pada perangkat yang lebih kecil, baterai terhubung langsung ke panel surya. Hilangnya kapasitas baterai dikarenakan tegangan dan arus masukan pada baterai yang berada pada nilai batas untuk masukan pada baterai. Hal ini mengakibatkan kegagalan baterai premature atau hilangnya kapasitas baterai. Untuk memaksimalkan hasil dari MPPT dibutuhkan metode kontrol agar terjadinya peningkatan efisiensi pembangkitan daya panel surya. Particle Swarm Optimization (PSO) dan Peturb & Observe adalah algoritma yang digunakan untuk mendapatkan nilai pembangkitan daya yang terbaik. Nilai pembangkitan daya menggunakan algoritma PSO adalah 18.78 Watt, dengan Algoritma P&O adalah 20.47 Watt, dan tanpa algoritma adalah 20.55 Watt. Sehingga nilai lifetime baterai tanpa optimasi sekita 10 bulan 4 hari, dengan optimasi PSO sekitar 9 bulan 15 hari, dan untuk optimasi dengan P&O sekitar 9 bulan 27 hari.